Dunia Lisa seakan telah runtuh. Tak banyak hal yang bisa ia lakukan di ruangan ini selain tidur dan merenung. Ia bosan. Rasanya benar-benar seperti di penjara. Bahkan sepertinya, penjara jauh lebih baik daripada ini. Bukankah setiap penjara memiliki program yang bagus untuk meningkatkan kualitas diri para pelaku kriminal? Ada waktunya berolahraga, belajar menjahit, membuat kerajinan tangan, makan bersama, mengobrol sembari menceritakan pengalaman hidup, dan lain-lain. Ada banyak program yang mereka jalani dengan harapan mereka akan menjadi pribadi yang lebih baik ketika masa tahanan mereka berakhir.
Namun selama beberapa hari berada di dalam sangkar yang Jungkook ciptakan, Lisa merasa bahwa ia mulai kehilangan dirinya sendiri. Ia tak lagi melihat masa depan dalam dirinya. Ia stress, tertekan luar biasa. Seluruh bayangan mengerikan selalu berdesakan di kepalanya.
Dengan gontai, Lisa menyeret kakinya guna menapaki lantai yang dingin, mematut diri di hadapan cermin yang terpasang pada pintu lemari. Selama berada di tempat ini, Lisa tidak pernah menggunakan skincare maupun produk make up yang Jungkook siapkan. Lisa tidak pernah menyisir rambut panjangnya. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali ia mengguyur diri dengan air dan mengganti pakaian yang melekat di tubuhnya. Benar-benar buruk. Lisa yang biasanya sangat bersemangat untuk merawat diri sendiri, kini telah kehilangan minat untuk melakukannya.
Katup bibirnya lantas gemetar, menahan tangis. Ia berusaha menanggulanginya, namun air matanya tetap tak kuasa untuk ia bendung. Sembari membiarkan lelehan beningnya meluruh, ia menyisir rambutnya menggunakan jemari, merapikan sebisanya. Entah kejahatan macam apa yang telah ia lakukan di kehidupan sebelumnya, sehingga ia harus membayarnya dengan menjalani sisa hidup di masa kini dalam sekapan orang tak waras semacam Ahn Jungkook.
Perasaannya kacau. Lisa tak lagi menemukan sesuatu yang membahagiakan untuk ia nikmati. Semuanya buruk. Semuanya mengerikan. Semuanya membuatnya takut setengah mati.
Lemari yang menutupi pintu lantas digeser terbuka. Ada roda di bagian bawah lemari tersebut, namun Lisa tak pernah berhasil menggesernya dari dalam. Kemungkinan, Jungkook memiliki kunci khusus yang dipasang pada lemari tersebut sehingga lemarinya tidak akan bisa digeser jika kuncinya tidak dibuka terlebih dahulu.
"Saatnya makan malam ..." seperti biasa, Jungkook mengantarkan nampan berisi makanan dan air mineral dengan wajah sumringah, seolah tak pernah menanggung dosa.
Lisa mengayunkan tungkai kaki dengan lemah mendekati Jungkook. Masih ada jejak air mata di pipinya. Bayangkan saja seberantakan apa penampilannya saat ini. Namun Jungkook bisa-bisanya masih bertanya, "Kenapa menangis?"
Bodoh. Lisa sudah sangat muak menyaksikan semua ini. Jungkook bahkan tak jarang memuji Lisa dengan sebutan cantik secara terang-terangan. Padahal penampilan Lisa benar-benar tak beraturan. Apa pemuda ini sungguh-sungguh tak waras?
Mengabaikan pertanyaan Jungkook, Lisa hanya melirik nampan yang berada di dekat kakinya tanpa selera. Ia tak pernah berselera dengan makanan yang Jungkook suguhkan. Selama ini ia tetap memaksa diri untuk menelan semua itu karena ia ingin bertahan hidup, dan juga karena ia takut pada Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...