Lisa meletakkan pisau buah tersebut di bawah kasur, kemudian mendudukkan diri, mengusap wajahnya sendiri dengan frustasi. Ia hampir saja menjadi seorang pembunuh. Sepertinya Lisa harus kembali pada rencana awal. Entah kapan, namun ia yakin dirinya pasti akan bisa hidup bebas lagi suatu hari nanti. Lisa masih memiliki harapan itu walau hanya sekecil ujung kuku.
Hari ini seperti biasanya, Lisa menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan membosankan yang sudah ia lakukan berulang-ulang kali. Membaca buku, membuat gelang manik-manik, dan juga mengecat kukunya. Minggu lalu Jungkook membelikan beberapa buku baru. Sudah dua kotak manik-manik pula yang telah Lisa kerjakan. Jadi dua hari yang lalu, Lisa minta dibelikan kuteks dengan beberapa macam warna.
Lisa menghapus kuteks berwarna merah muda pada kuku tangan dan kakinya, lalu menggantinya dengan kuteks berwarna merah. Warna merahnya sedikit gelap, tidak terlalu terang sehingga membuat jemarinya tampak lebih elegan dan menggoda. Sebisa mungkin, Lisa menikmati setiap waktunya dengan baik. Ia tidak ingin menyiksa dirinya dengan mengisi batang kepala dengan banyak kefrustasian dan amarah. Ia harus tetap menjaga kewarasannya sendiri. Walaupun hanya bisa mendapatkan kebahagiaan kecil, Lisa akan selalu melakukannya. Ia harus menjadi satu-satunya orang yang paling waras di antara mereka berdua.
Jungkook juga telah membelikan sebuah jam digital yang Lisa letakkan di atas nakas. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul empat sore. Memastikan bahwa cat kukunya sudah mengering sempurna, Lisa membereskan peralatannya lalu bergegas mandi.
Di dalam toilet juga terdapat peralatan mandi favoritnya seperti sabun dengan harum semerbak, shampoo yang biasa ia pakai, lulur, pencuci wajah, bahkan pasta gigi kesukaannya. Ia yang meminta semuanya dari Jungkook, dan Jungkook tak pernah ragu untuk mengabulkannya.
Kalau dipikir-pikir, sebetulnya Jungkook selalu memenuhi keinginan Lisa; kecuali menyantap makanan enak dan juga pergi dari apartemen ini. Namun sekarang Lisa pun sudah diizinkan mengonsumsi makanan apapun yang disukainya. Ia bahkan sudah boleh memasak. Hanya pergi dari apartemen saja yang tidak boleh.
Sebelumnya, tujuan awal Lisa memasak adalah karena ia ingin tahu seperti apa isi apartemen ini. Ia ingin tahu di mana letak pintu keluarnya, ingin menghapal setiap sudut ruangnya. Hal itu pasti akan memudahkannya jika suatu hari nanti ia mendapatkan kesempatan emas untuk melarikan diri. Selain itu, Lisa juga ingin mencari alat yang bisa membebaskannya. Tapi sampai sejauh ini ia hanya bisa meraih sebuah pisau kecil, yang sayangnya tak berguna sebab ia tak berani melumpuhkan Jungkook menggunakan benda tersebut.
Jadi, ya sudahlah. Sembari menggenggam secuil harapan untuk bisa terbebas, Lisa akan berupaya untuk menikmati waktunya di tempat ini. Ia hanya perlu bersikap baik, menjadi gadis penurut, tidak membuat Jungkook curiga, dan mengambil kepercayaan laki-laki itu sepenuhnya. Akan lebih mudah mengendalikan Jungkook, jika Lisa sudah mendapatkan kepercayaan utuh.
Nanti ketika Lisa sudah berhasil membuat Jungkook percaya, pasti pemuda itu tidak akan mengunci tralisnya lagi. Jungkook takkan memberikan keamanan ekstra di apartemen ini karena percaya bahwa Lisa tidak akan pergi meninggalkannya. Rencana ini terdengar lebih menjanjikan daripada terlibat baku hantam dengan Jungkook, di mana Lisa sudah pasti akan menjadi pihak yang kalah. Yang ada, Jungkook akan menghukumnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfic[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...