Kemarin, Jungkook membelikan Lisa sekotak puzzle. Hidup secara terisolasi sampai detik ini, membuat Lisa semakin terbiasa. Ia sudah tak ragu lagi untuk meminta pada Jungkook. Tinggal bilang saja ingin dibelikan ini dan itu untuk menghapus rasa bosannya. Jungkook akan selalu menurutinya.
Sembari menunggu kepulangan Jungkook, Lisa menyusun kepingan puzzle tersebut. Jumlahnya ada banyak, dan agak sulit untuk diselesaikan. Namun ini cukup untuk menggerus waktu, agar Lisa tidak terus-terusan menatap jam digital dan berharap Jungkook pulang ke rumah lebih cepat dari biasanya.
Ah, menyenangkan. Hidup bersama Jungkook mulai terasa menyenangkan bagi Lisa. Ia tak peduli sekalipun dilabeli sebagai gadis gila karena jatuh cinta pada laki-laki semacam Ahn Jungkook. Sulit rasanya membatasi perasaan, di saat kau bertemu dengannya setiap hari, terlebih lagi diperlakukan secara lembut dan manis setiap harinya. Ya, itulah yang Lisa dapatkan jika ia patuh dan tak memberontak. Satu-satunya peraturan yang tak boleh dilanggar adalah memberontak guna berupaya melarikan diri dari tempat ini.
Selama Jungkook bekerja, biasanya Lisa akan ditinggalkan camilan dan minuman di dalam kamar, hanya untuk berjaga-jaga barang kali ia mendadak lapar atau haus sebelum Jungkook sampai di rumah.
Baru saja menyelesaikan separuh kotak puzzle, Lisa sudah beranjak membaringkan diri di atas ranjang. Entah mengapa, hari ini ia merasa kurang fit. Tubuhnya sedikit lemas. Jadi ia memejamkan mata, berharap tubuhnya sudah terasa lebih baik tatkala ia terbangun nanti.
Namun sayang, setelah terlelap selama kurang lebih dua jam, Lisa tak merasa tubuhnya lebih baik. Yang ada, justru sebaliknya. Kepalanya berdenyut-denyut. Lisa merintih pelan sembari mendudukkan diri. Siapa pun tetap bisa terserang sakit kendati tak melakukan banyak hal di rumah. Lisa rasa, dirinya mungkin sedang masuk angin.
Tiba-tiba saja, gadis itu beranjak turun dari ranjang dan melesat cepat memasuki kamar mandi saat dorongan dari dalam dirinya membuncah kuat. Lisa mual sekali, seperti mau muntah. Tapi ketika melihat permukaan wastafel, hanya ada saliva bening di sana. Tidak ada makanan atau minuman yang keluar dari mulutnya. Duh ... aneh sekali.
Lisa berkumur, membilas sekitar bibirnya, lalu mencuci muka. Ia berkaca sejenak. Wajahnya sedikit pucat, tidak berseri seperti biasanya. Huh ... dengusan lelah ia hembuskan. Kakinya lantas melangkah gontai seraya memegangi tengkuknya yang terasa pegal.
Bertepatan ketika Lisa keluar dari toilet, presensi Jungkook sudah muncul di depan pintu tralis. Pemuda itu tersenyum lebar, menanggalkan kunci gembok, kemudian masuk dan memasang gemboknya seperti semula. "Hai!" sapanya.
Lisa menarik segaris senyum, balas memeluk Jungkook ketika pemuda itu mendekap tubuhnya. "Hari ini kau pulang cepat?"
"Hanya sepuluh menit lebih cepat." Jungkook tersenyum lebar, lalu mengecup dahi Lisa. Namun kemudian laki-laki itu menyadari ada yang berbeda dari diri kekasihnya. Jungkook menangkup wajah Lisa, memerhatikannya lamat-lamat. "Ada apa, sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfiction[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...