🕊37

2.5K 434 67
                                    

"Hyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung ... apa tidak sebaiknya besok saja kita datang mengunjungi Choi Yeonsu? Ini sudah malam sekali."

"Lebih cepat, lebih baik." Jaeyoon menanggapi ucapan Daehoon. Ia mengimbuh, "Takut-takut Ahn Jungkook akan lebih dulu berkoordinasi dengan petani cabai itu sebelum kita sempat meminta keterangan darinya."

Kalau sudah begini, Daehoon tidak bisa memberikan saran dan masukan apapun lagi. Jaeyoon selalu bersikukuh. Terlebih, ini adalah salah satu kasus paling rumit yang pernah mereka tangani sampai sejauh ini.

Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Sebetulnya sudah cukup larut. Tapi beruntunglah, di area sekitar perkebunan masih ada beberapa kedai yang buka. Daehoon turun terlebih dahulu untuk menanyakan lokasi rumah Choi Yeonsu.

Ternyata letaknya tak begitu jauh dari kedai. Jadi mereka memutuskan untuk memarkirkan mobilnya di dekat kedai, lalu berjalan kaki menuju rumah Choi Yeonsu. Mereka melewati jalan yang berbatasan langsung dengan perkebunan cabai. Jungkook benar. Di malam hari pun, pohon-pohon cabai yang berbuah itu tampak segar. Penyuka pedas pastilah tergiur melihat cabai-cabai itu.

"Ini rumahnya, Hyung ..."

"Benarkah?"

"Ya." Daehoon menunjuk rumah dengan pagar dinding bercat putih di hadapan mereka. "Nomor A25, persis seperti yang dikatakan oleh ibu pemilik kedai samgyeopsal tadi."

Jaeyoon lantas menekan bel yang ada di sisi pintu gerbang kayu. Ia menekan sampai dua kali, hingga akhirnya seseorang menarik pintu gerbang tersebut dari dalam. Seorang pria paruh baya yang sekiranya berusia enam puluh tahunan muncul di sana, memasang ekspresi bertanya. "Mencari siapa, ya?"

"Apa benar ini adalah rumah Pak Choi Yeonsu?"

"Benar."

Jaeyoon dan Daehoon segera mengeluarkan ID card masing-masing. Jaeyoon berkata, "Mohon maaf, mengganggu di malam hari. Kami dari pihak kepolisian, ingin menanyakan sesuatu kepada Pak Choi."

"Oh ..." Yeonsu mengerjap, tak sepenuhnya paham. "Memangnya, ada apa, ya? Apa aku telah melakukan kesalahan?"

Dengan sabar, Jaeyoon menanggapi, "Untuk mengetahuinya, kami ingin mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda."

Yeonsu terdiam sejenak, seperti tengah memikirkan sesuatu—tampak masih shock karena mendadak didatangi oleh pihak kepolisian. Memangnya siapa yang tidak terkejut dan bingung saat tiba-tiba rumahmu disambangi polisi? Jelas Yeonsu merasakannya.

Namun pria paruh baya itu tak menolak kedatangan mereka. Ia segera membukakan pintu gerbangnya lebih lebar, mempersilakan kedua polisi tersebut memasuki area rumahnya. "Silakan duduk dulu." Ia menunjuk sebuah gazebo tanpa atap yang terbuat dari bambu. "Aku akan ambilkan minum dulu."

Inginnya, Jaeyoon dan Daehoon menolak tawaran minuman yang akan disediakan oleh Yeonsu. Namun pria paruh baya itu keburu masuk ke dalam rumah sebelum mereka berdua sempat mencegahnya.

Kidnap You | Lizkook✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang