Lisa merasa suasana mulai terjalin intim. Lisa merasa Jungkook menatapnya dengan cara yang berbeda. Pun dengan jenis tatap yang ia berikan pada Jungkook. Lisa lalu memejamkan mata ketika punggung jemari Jungkook membelai tepian wajahnya dengan intens. Ia masih memiliki kesadaran penuh, dan ia betul-betul tersadar bahwa dirinya mulai terbuai.
Lisa tak mengudarakan penolakan apapun tatkala Jungkook mencium bibirnya, melumatnya dengan lembut. Salah satu hal yang mungkin Lisa sukai dari diri Jungkook adalah fakta bahwa pemuda itu memerlakukannya dengan lembut dalam situasi seperti ini. Jungkook tidak memaksa. Jungkook tidak menyakiti. Jungkook tidak membuatnya takut.
Lisa membalas ciuman Jungkook, sama lembutnya. Bohong jika Lisa berkata bahwa kegiatan ini tak membuatnya terlena. Untuk yang kesekian kalinya, pergolakan kembali terjadi dalam dirinya. Lisa berupaya keras bahwa apa yang tengah ia lakukan saat ini tidak sampai pada hatinya. Ia berharap apa yang ia lakukan bersama Jungkook, tidak memberikan pengaruh besar pada kondisi hatinya. Cukup Lisa melakukannya sebagai bagian dari rencana untuk mengeruk lebih banyak kepercayaan dari Jungkook. Lisa tak ingin sampai jatuh hati sungguhan pada pemuda ini.
Jungkook lalu membaringkan tubuh Lisa dengan hati-hati. Kedua tangannya ditekuk, diletakkan pada sisi kepala sang gadis guna menopang diri. Ciuman semakin dalam mereka lakukan. Hasrat mulai terpantik lebih besar dalam diri masing-masing. Lisa pernah membaca sebuah kalimat yang tertulis bahwa tidak semua orang akan menggunakan hati saat bercinta. Ya, Lisa memahaminya hal tersebut, sebab ia mulai tergoda kendati ia yakin seribu persen bahwa dirinya tidak mencintai Jungkook.
Lisa merasakan Jungkook semakin liar melumat bibirnya, sehingga ia melakukan hal yang sama. Walau agak kesulitan untuk meraih oksigen, agaknya mereka tak begitu mempermasalahkan. Paru-paru mereka masih dapat diisi meski tak sebanyak sebelumnya.
Lisa lalu mendapati satu tangan Jungkook mulai menyeruak masuk ke dalam kaus yang dipakainya. Pemuda itu menyentuh pinggangnya, mengusap-usap lembut di sana, membuatnya meremang. Oh, sial. Padahal hanya sentuhan ringan. Namun Lisa rasa, ia akan marah jika Jungkook berhenti di tengah jalan. Bukan karena rasa kecewa, tapi kesal karena ia ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, kenikmatan yang lebih banyak, sebab menurutnya kegiatan ini sudah terlalu jauh mereka jalani. Tanggung.
Jungkook melepaskan ciumannya perlahan, menciptakan benang saliva tipis di antara mereka. Lisa tak langsung memprotes, karena Jungkook segera menukas, "Bolehkah ... aku melakukannya?"
Lagi-lagi—sial ... hanya mendengar intonasi rendah itu mengalun dalam rungunya saja, sudah membuat Lisa terlena. Mengapa ia menjadi binal begini? Gadis tersebut menggigit bibir bawah, kemudian menjawab singkat, "Ya."
Jungkook sudah mendapatkan izin penuh dari Lisa. Kini ia tak ragu lagi untuk menarik lepas kaus yang Lisa pakai, menanggalkannya bersama bra berwarna putih di dalamnya. Tidak ada gurat-gurat kemerahan pada pipinya karena rasa malu dan gugup. Seseorang yang sudah sangat dikuasai gairah seperti sekarang, jarang sekali merasa malu. Jungkook justru menunjukkan sisi lain dalam dirinya. Sisi liarnya di atas ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kidnap You | Lizkook✔️
Fanfic[M] Ahn Jungkook memiliki sebuah minimarket sederhana di Distrik Gangwon yang diberi nama GoldenMart. Namun semenjak menerima seorang pegawai bernama Lalisa Hwang; tiba-tiba saja ide gila muncul di kepala Jungkook. Ia menyukai perempuan itu sampai-s...