"Aku ingin tahu identitas wanita itu secepatnya!" Tuntut Eun-Ji, dia akan meledak karena amarahnya. Eun-ji mempoutkan bibirnya dan menyilangkan tangannya didepan dadanya. Wanita itu benar benar berani menolak tawarannya. Dengan menolak tawaran yang Yan Guang ajukan, dia benar-benar bodoh atau sangat bodoh!
"Honey... calm down. Ini akan berefek pada bayinya,"Kai berkata dengan lembut. Kai mengenyampingkan kekesalan yang dia rasakan sebelumnya dan mencoba untuk menenangkan istrinya. Dia sudah biasa dengan istrinya yang tempramen. Walaupun Qin Eun-Ji terlihat baik dan lembut diluar, Kai tahu sifat aslinya tidak seperti apa yang dia tunjukkan dihadapan dunia dan terutama kepada fans nya.
Qin Eun-Ji itu kejam dan licik. Dia juga orang yang suka insecure dan jealous. Meski begitu, Kai mencintai apapun yang ada pada diri wanita ini. Terutama saat ini ketika Eun-Ji sedang hamil anak pertama mereka.
Xuan Kai mengusap punggung istrinya dengan pelan dan lembut. "Jangan khawatir terlalu berlebihan tentang itu. Aku akan menempatkan wanita itu ditempatnya dan menunjukkannya alasanku ditakuti di industri ini."
"Harus!" Eun-Ji mengejek. "Huh! Dia itu bukan apa-apa melainkan hanya pemilik perusahaan kecil! Bagaimana dia bisa berani menunjukkan taringnya kepadaku? Aku? Dari semua orang dia berani kepadaku?."
Xuan Kai dengan sabar mendengarkan kata-kata kasar istrinya, dan menunggunya untuk tenang. Terkadang Kai tidak dapat mengelak bahwa dia juga sering bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, bagian mana yang dia sukai dari Eun-Ji. Dia bukan orang yang berbudi luhur dan juga bukan orang yang baik, jadi bagaimana bisa Kai berakhir dengan menyukainya lebih dari mantan tunangan sebelumnya yang lembut dan penurut?
Benar, Qin Eun-Ji itu berbanding terbalik dengan Qin Jennie yang penurut. Qin Eun-Ji ya Qin Eun-Ji, kelicikannya dan ucapannya yang tajam adalah apa yang membuat Kai tertarik. Sikapnya yang arogan dan mendominasi adalah alasan kenapa Kai menaruh perhatian lebih kepadanya.
Memori dalam Pikiran Kai muncul begitu saja ketika dia memikirkan tentang takdir Qin Jennie yang tidak beruntung. Jennie melangkahi Eun-Ji dan ibu tirinya oleh karena itu, sudah menjadi takdirnya untuk turun dari kejayaannya, jauh sebelum kejadian itu, tujuh tahun yang lalu. Hal itu sebelumnya tidak terjadi karena neneknya, Ibu pemimpin keluarga dari Qin family itu selalu berada disana memberi backingan kepadanya. Itulah mengapa Eun-Ji dan ibunya, Tang Lingyun, menyusun rencana untuk membuat Ibu pemimpin keluarga dari Qin family itu menjadi tidak berdaya.
Xuan Kai hanya bisa menghembuskan nafasnya atas akhir Qin Jennie yang menyedihkan. Tujuh tahun yang lalu, mereka memberikan Qin Jennie obat bius yang akan menurunkan kesadarannya. Targetnya yaitu untuk membuat Jennie agar menciptakan beberapa keributan didepan awak media dan mengotori reputasinya sebagai nona muda yang tertua dari Qin family yang sopan dan pantas. Kemudian Kai akan menggunakan ini untuk memutuskan pertunangannya dengan Jennie.
Siapa yang berfikiran bahwa Jennie akan berakhir di sebuah bar, merayu beberapa pria random dan bahkan sampai tertangkap fotonya sedang berciuman panas dengan seorang pria? Ini adalah suatu hal yang bahkan Tang Lingyun yang licikpun tidak bisa bayangkan.
Ketika Tang Lingyun yang kejam menahan informasi ini, dia berusaha untuk mendapatkan kesempatan ini untuk mendapatkan sepuluh persen saham yang Jennie punya di perusahaan keluarga Qin family. Tang Lingyun dan Eun-Ji bahkan dengan cermat menyusun setiap rencana untuk menghancurkan nona muda yang tertua dari Qin family itu. Dan mereka telah sukses.
Tapi Xuan Kai tidak akan pernah menyalahkan istrinya dan ibu mertuanya karena telah berbuat kesalahan pada Jennie. Bagaimanapun juga, dalam dunia orang kaya dan berpengaruh, menusuk orang dari belakang hanya untuk uang dan kekuasaan adalah fenomena yang wajar. Itu adalah hal yang normal untuk orang yang kurang pengaruhnya akan dibuang begitu saja sekalinya sudah tidak berguna. Qin Jennie terlahir lemah. Dan itu adalah ketakutan terbesarnya.
Dari semua orang yang terlibat dalam rencananya itu, satu-satunya hal yang mereka sesali yaitu ketika mereka tidak dapat mendapatkan tanda tangan Qin Jennie untuk mentransfer sahamnya. Itu karena Jennie yang menghilang begitu saja setelah masuk kedalam fasilitas perawatan mental. Semua orang gagal menemukannya.
"Ngomong-ngomong, kosongkan jadwalmu minggu ini. Pengacara akan membacakan surat wasiat terakhir mendiang nenek." Wajah cantik Eun-Ji berubah menjadi cemberut. "Aku sangat kesal dengan pengaturan ini. Kan sudah jelas kalau aku yang akan mendapatkan semuanya. Aku bahkan tidak berpikir bahwa ada suatu hal yang dapat mengganggu syutingku untuk hadir dalam pembacaan ini." Kata-kata Qin Eun-Ji. "Jadwalku sudah penuh dan sialnya pengacaraku memberitahu ayahku kalau aku diharuskan untuk datang. Dia juga mengatakan kalau Qin Jennie akan hadir!"
"Qin Jennie?" Xuan Kai berseru dengan mata yang menampilkan keterkejutan. "Pengacara menemukan dia?"
"Bukan si pengacara. Tapi mendiang nenek. Sepertinya nenek sudah menemukan Qin Jennie beberapa tahun yang lalu tapi tidak memberitahu siapapun tentang itu. Nenek tua itu sungguh bodoh. Jika dia sangat bersikeras untuk melindungi Jennie, lalu kenapa si pengacara itu menelpon Qin Jennie dan menyuruhnya datang setelah kematiannya?" Cibir Eun-Ji. "Apa dia pikir arwahnya bisa melindungi cucu perempuan kesayangannya itu?"
"Mungkin nenek ingin meninggaklan beberapa asetnya untuk Qin Jennie."
"Tidak mungkin. Jika itu terjadi, itu hanya akan memancing kemarahan ibu. Jika wanita tua itu sungguh peduli kepada Jennie, dia tidak akan meninggalkan asetnya untuk Jennie melainkan beberapa sumbangan berupa seratus ribu dolar di akun bank," ucap Eun-Ji sebelum menguap. "Bagaimanapun juga, aku masih ingin sekali melihat bagaimana penampilan wanita itu sekarang. Jennie kabur tujuh tahun yang lalu tanpa membawa apapun. Tanpa uang, tanpa pakaian. Aku membayangkan bagaimana dia bisa bertahan sampai saat ini."
Qin Eun-Ji kemudian berdandar pada suaminya dan menutup matanya. Qin Jennie bukan apa-apa dimatanya. Baginya Jennie hanyalah orang tidak penting seperti debu yang berada di tanah. Bagi Qin Eun-Ji, Qin Jennie dan ibunya yang seorang pelayan itu bahkan tidak cocok untuk menjadi tukang pembersih sepatunya.
Sementara, Xuan Kai terlarut dalam pikirannya atas ucapan Eun-Ji. Qin Jennie kembali? Dan menurut kata istrinya itu, dia masih hidup dan sehat. Bukankah itu sesuatu yang tak terduga oleh Xuan Kai.
Ketika Qin Jennie hilang tujuh tahun yang lalu, semua orang berasumsi jika dia melarikan diri karena malu. Qin Eun-Ji dan ibunya bahkan meminta seseorang untuk mengecek mayat-mayat dinegaranya setiap waktu untuk melihat jika tubuh Qin Jennie benar-benar muncul.
Ekspektasi semua orang bahwa Qin Jennie akan mati atau malangnya akan menderita nantinya ataupun secepatnya. Namun, waktu berlalu dan tidak ada hal apapun yang terjadi dalam waktu dekat kala itu. Pada akhirnya, semua orang merasa lelah menunggunya dan perlahan-lahan melupakannya.
Bukan berarti Kai peduli pada semua ini.
Xuan Kai tidak pernah menyukai Qin Jennie. Dia menghormatinya sebelumnya, tapi itu hilang ketika Kai tahu jika Jennie menyembunyikan fakta bahwa dia pernah tidur dengan pria lain dan bahkan mencoba untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka. Kai mengerti jika Jennie hanya memanfaatkannya untuk pergi dari Qin family.
Bagi Xuan Kai, dia hanyalah wanita tercela yang memanfaatkannya untuk merubah statusnya.
---
Published 291223
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain's Wife
FanfictionSeperti hampir semua novel romansa, cerita kehidupan Jane berawal dengan ibu tiri yang kejam, saudara tiri yang licik, dan mantan tunangan yang bodoh. Pada usia awal 20an, dia menjadi mangsa dari kelicikan keluarganya dan menjadi bahan tertawaan di...