Hai haii, aku up! Jangan lupa vote dan tandain typonya.
Baca chapter sebelumnya biar ga bingung. Selamat membacaa
---
"Hahaha..." Jane memberikan tawa palsunya. "Nice one... Kau-" Namun, wajahnya dengan cepat menegang ketika melihat kearah Sekretaris Go dan kembali ke drivernya. "Apa ini lelucon?" Tanya Jane, tidak dapat memproses apa yang telah terjadi.
Banyaknya ekspresi yang muncul diwajah Jane ketika sebuah kenyataan baru saja dia sadari. Jane memundurkan tubuhnya selangkah, tatapannya melesat kepada Taehyung dan sekretaris Go secara bergantian. "Kau berpura-pura menjadi driverku!" Tuduh Jane kepada Taehyung.
"Koreksi. Kaulah yang mengira kalau aku drivermu," kata Taehyung dengan tenang sebelum berjalan kearah meja kerjanya yang besar dengan perlahan. Taehyung mendudukkan tubuhnya dibelakang mejanya dan memberi isyarat Jane agar duduk disebrangnya, "Silahkan duduk."
Melihat Jane yang tidak bergerak sedikitpun, Taehyung mengerti kalau mereka butuh privasi untuk berbicara berdua dengan bebas. Taehyung kemudian menginstruksikan Sekretaris Go untuk pergi meninggalkan ruangannya.
Sekretaris Go tidak tinggal diam, berjalan dengan cepat keluar dari ruangan sembari menghindari tatapan Jane. Situasi ini sedikit mengintimidasi... Dia sangat yakin kalau jantungnya akan berhenti jika dia tetap berada diruangan yang sama dengan dua singa yang terlihat seperti ingin saling mencakar.
"Kau membohongiku," kata Jane, nada suaranya terdengar dingin dan kaku.
"Aku tidak pernah berkata kalau aku adalah drivermu. Bagaimana bisa itu disebut sebagai kebohongan?" balasnya.
Setelah menghabiskan waktu bersama Jane kemarin, Taehyung sadar kalau jantungnya masih berdetak dengan kencang kepada wanita ini dan dia tahu kalau Jane adalah orang yang ingin dia dampingi seumur hidupnya, sampai nafas terakhirnya. Lagipula, dari situasi yang kakeknya Jane berikan sebagai syarat untuk mengklaim warisannya itu membuat Taehyung merasa seperti takdirlah yang menyatukan mereka.
Sebagai pria yang berusia 31 tahun, Taehyung masih belum berpengalaman dalam hal pacaran tapi itu tidak menyurutkan niatnya untuk membujuk Jane dan akhirnya menikahinya. Bagi Taehyung, dia percaya kalau lamaran akan berujung kepada pernikahan, dan setelah menikah seorang suami harus tetap setia kepada istrinya seumur hidupnya.
Semua yang dapat Taehyung pikirkan saat ini hanyalah bagaimana cara membuat Jane menyetujui lamaran pernikahannya sehingga dia bisa menghabiskan kebahagiaan seumur hidupnya bersama Jane.
"Kenapa kau melakukan hal ini?" Tanya Jane, terdengar kesal. Jane telah mencoba yang terbaik yang dia bisa untuk tetap tenang tapi peristiwa yang baru saja dialaminya terasa seperti informasi yang terlalu banyak, dirinya syok mendapatkan hal yang mengejutkan secara terus menerus.
Melihat Taehyung yang mengangkat alis acuh tak acuh, Jane merasakan darahnya mendidih dan dia hampir saja meledak karena marah. Jane berulang kali mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak marah dan menunjukkan kelemahannya sendiri pada lawannya, Jane tidak akan memberikan pria ini kesempatan untuk menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Villain's Wife
FanfictionSeperti hampir semua novel romansa, cerita kehidupan Jane berawal dengan ibu tiri yang kejam, saudara tiri yang licik, dan mantan tunangan yang bodoh. Pada usia awal 20an, dia menjadi mangsa dari kelicikan keluarganya dan menjadi bahan tertawaan di...