38. Rencana Yang Sempurna.

259 30 7
                                    


Jangan lupa vote dan tandain typonya! Selamat membacaa



---



Lisa menyipitkan matanya kearah pria yang berada didepannya. "President Kim, Taetae atau apapun namamu itu. Aku ingin kau mendengar... Dengarkan dengan baik... Jane ku telah berhenti membutuhkan orang lain dihidupnya sejak lama. Dengan status dan koneksimu, aku tidak akan terkejut lagi jika kau sudah mengetahui akan hal ini mengenai Jane."

"Jane ku, adalah orang terkuat yang pernah aku kenal. Dia adalah pahlawan bagi dirinya sendiri. Jadi aku percaya kalau dia pasti sudah tahu apa yang harus dia lakukan terhadap dirimu."

"Karena kau mempunyai keberanian untuk mengungkapkan perasaanmu kepada sahabatku, aku tidak akan menghalangimu untuk mendekatinya. Jika kau berhasil, bagus untukmu. Jika kau gagal, aku tidak akan marah kepadamu. Tapi, jika kau membuatnya menangis, maka ketahuilah... Aku tidak akan tinggal diam melihatnya terluka dalam proses pendekatan denganmu. Walaupun aku tidak sekaya kau, aku mempunyai akses kepada para pemasok bom dan granat. Menyakiti temanku maka aku akan memastikan kalau dia akan menjadi wanita terakhir yang kau sakiti didunia ini dan dalam hidup ini. Are we clear?"

Yang mengejutkan Lisa, Taehyung sama sekali tampak tidak tersinggung atas ancamannya. Taehyung bahkan mengangguk dan tersenyum kearahya. "Aku senang dia mempunyai teman sepertimu."

Kemudian Taehyung mengalihkan pandangannya kearah pintu dan melihat Mina yang berjalan masuk dengan obat-obatan yang berada ditangannya. "Aku akan membuatkan sup untuk makanannya," Taehyung berkata sebelum berjalan keluar dari ruangan.




---




Jane bangun disiang hari dengan sakit kepala yang sangat parah. Dia turun dari tempat tidur secara perlahan sambil mencoba untuk mengingat hal yang terjadi terakhir kali sebeum dia pingsan. Namun, perutnya yang berdenyut membuyarkan lamunannya. Jane menghela nafas sebelum berjalan keluar dari kamarnya, pergerakannya pelan dan lemah.




"Senang melihat kau sudah sadar. Ini, makanlah sup ayam ini. Aku secara pribadi yang membuatnya untukmu," Suara husky terdengar membuat Jane hampir melompat. Melihat kalau itu adalah Taehyung, Jane segera menepuk dadanya sebelum mengernyitkan alisnya.

"Why are you here?" tanya Jane, hampir membenci fakta kalau dia harus menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali setiap berhubungan dengan pria ini. Melihat pria itu yang menatapnya bingung, Jane melanjutkan, "Kau seharusnya tidak disini. You should be in your company managing your own people."

"You are, my people." Taehyung menjawab sebelum memberikan Jane semangkuk sup ayam yang hangat. "Kau tidak beristirahat dan makan dengan baik. Tubuhmu tidak bisa bertahan, dan lemas. Apa kau berencana untuk bunuh diri?"

"Siapa yang memberikanmu izin untuk berbicara kepadaku seperti itu?" Jane membentaknya, sembari berusaha menyembunyikan rasa geli melihat pria didepannya yang menggunakan celemek pink yang terlalu kecil ditubuhnya.




"Kau tidak dibutuhkan disini. Silahkan pergi."

"Semakin kau mendorongku menjauh, semakin aku akan menganggumu," Taehyung menjawab, "Makan, sebelum dingin."

Ketidakberdayaan terpatri dimata Jane. "Apa yang kau mau?"

"Kau tahu apa yang aku mau."

"Aku pikir aku sudah membuatnya jelas kepadamu kalau aku tidak bisa menikah denganmu."

"Kalau begitu beri aku kesempatan," ucap Taehyung. "Aku akan meyakinkanmu untuk menikah denganmu."



Jane menggelengkan kepalanya, merasa tidak percaya dengan kegigihannya. Jane mulai meminum sup dihadapannya.

"Kau tampak percaya diri," Kata Jane. Jane sangat yakin kalau ancaman tidak akan bekerja pada pria seperti Taehyung. Apalagi, Jane berada diwilayahnya. Dengan pengaruh yang Taehyung punya, dia akan dengan mudah membengkokkan hukum demi kepentingannya. Jane hanya bisa menerima dengan berat hati kalau dinegara ini, Taehyung lebih unggul darinya. Tapi dia akan bekerja keras untuk mengubah ini.

"Aku sangat percaya diri," Taehyung menyetujuinya sebelum melepas celemeknya. "Kenapa kau tidak memikirkan ini dari perspektif bisnis? Aku adalah suami yang sempurna. Jika kita bersatu, hanya akan menghasilkan lebih banyak profit dan kau pasti akan mendapatkan banyak benefit."

"Kau juga membutuhkan seseorang yang dapat merawatmu. Sekretarismu mengatakan padaku kalau makananmu, atau jika kau menganggap itu sebagai makananmu, hanyalah beberapa buah dan sayur-sayuran yang diblender bersama. Bagaimana bisa itu cukup?" Taehyung menambahkan. "Kau begini karena pernikahan ini yang sudah lama tertunda. We need this as soon as possible."

"Kau terlalu berisik," Jane berkata. "But you have a point. Aku akan menerima penawaranmu dan lamaranmu," Jane berkata sambil meminum seteguk sup lagi.

"Kalau begitu ayo kita pergi dan ambil akta nikah kita."

"Akta apa? Maksudku aku akan menyetujui kalau kau akan mendekatiku." Kata Jane. Karena dia berniat untuk tinggal di Hong Kong selama sebulan, dia akan menggunakan waktu ini untuk menguji tekad Taehyung untuk bersamanya. Jika Taehyung melihat sikap buruknya, Jane yakin kasih sayang untuknya akan berurang dan hanya tinggal menunggu waktu, Taehyung pasti akan meninggalkannya dan tidak mengganggunya lagi.

Jane tersenyum dalam hati sambil memuji dirinya sendiri akan idenya yang brilliant. Jane sengaja akan berperilaku buruk dihadapan Taehyung untuk membuatnya menjauh. Hah, ini adalah rencana yang sempurna. Begitulah yang ada dipikirannya.




---




Published 040224

The Villain's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang