42. Kejam Dan Egois

279 36 13
                                    


Jangan lupa vote dan tandain typonya oke! Bacanya pelan-pelan aja.



---



"Apa maksudmu?" Tanya Xuan Kai.

"Well, bagaimana jika dia berbohong? Bagaimana jika selama ini dia ada disini dengan nama yang berbeda?" Qin Eun-Ji berkata. "Ini pasti alasannya kenapa dia begitu percaya diri ketika dia mengatakan kalau dia akan menunggumu untuk mengontak perusahaannya."

"Karna, dia pasti sudah mengganti namanya dan tidak menggunakan nama 'Qin Jennie' lagi," tambahnya. Xuan Kai menyipitkan matanya ketika memikirkannya. Qin Eun-Ji benar juga. Dia pasti telah menggunakan nama yang berbeda sekarang.

"Kau jenius," dia berkata sebelum mencium pipi istrinya.



"By the way, kenapa kau disini? Aku pikir kau sedang ada syuting untuk siaran TV? Apa kau tidak capek? Kau sudah hamil tujuh bulan, kau benar-benar harus berhenti bekerja dan hanya tinggal dirumah untuk bersantai."

"Pekerjaanku adalah satu-satunya hal yang dapat membuatku rileks," Qin Eun-Ji berkata. "Aku disini karena aku mau memintamu membelikanku outfit baru untuk Fashion Week. Yang kau beli bulan lalu membuatku terlihat gemuk," dia mempoutkan bibirnya.

"Juga, aku mau kau menemaniku selama acara. Kau tahu betapa inginnya aku segera memulai perusahaan desainku sendiri. Aku mau mengawasi orang-orang yang bertalenta diindustri ini. Jadi..." Qin Eun-Ji menjeda kalimatnya.

"Jadi?" Xuan Kai bertanya, gemas mendengar perkataan istrinya.

"Aku mau tiket VIP. Aku mau tempat duduk dibarisan paling depan," pintanya.

"Eun-Ji kau tahu kalau mereka hanya memberikan barisan depan untuk editor dan orang-orang terkenal lainnya diindustri fashion. Fashion Week itu minggu depan. Aku yakin mereka sudah memberikan semua undangan dan tiket untuk barisan depan." Melihat istrinya yang cemberut, Xuan Kai langsung menenangkannya. "Jangan khawatir, aku akan mencoba untuk mendapatkan kursi untuk kita dibarisan kedua."

"Really?"

"Of course, all for my precious wife," dia berkata seraya tersenyum manis sebelum mencium kening Qin Eun-Ji.




---




"Alright, tell me everything about it!" Lisa menyipitkan matanya kepada Jane yang sibuk mengerjakan laptopnya. "And I mean EVERYTHING!"

"Aku setuju dia mendekatiku. Tapi itu bukan berarti kalau aku sudah setuju untuk menjalin hubungan dengannya," Jane menjawab, tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Dan kenapa tidak? Pria itu adalah jelmaan Adonis! Dia kaya dan tampan dan juga sudah memanjakanmu seperti seorang istri."

"I slept with him."

"Hah? Secepat itu? Bagaimana rasanya? Apakah besar? Did you-"

"Lisa stop." Jane mengangkat tangannya sembari memberikan tatapan tajam. "Maksudku, aku tidur dengan pria itu tujuh tahun yang lalu." Lisa membelalakkan matanya karena terkejut dan sebelum dia bisa mengatakan apapun, Jane melanjutkan. "Kita tidak bisa bersama. Terkadang, hanya dengan melihatnya dapat membawa kembali kenangan yang menyakitkan."

The Villain's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang