4. Empress - seorang Ratu dengan senyuman yang mematikan

400 37 4
                                    

Dokumen akuisisi yang diminta Jane untuk ditandatangani Liam segera dikirim oleh sekretarisnya Liam sehari setelah pertemuan mereka. Namun, karena Jane tidak dapat pergi ke kantornya karena mabuk, dokumen itu langsung dikirim ke kamar apartemennya. 

Jane segera menyusun agendanya agar dia dapat segera bepergian untuk mengurus anak perusahaan mereka di luar nergi yang baru saja mereka akuisisi. Jane awalnya sudah menolak untuk menghadiri pembacaan surat wasiat itu. Namun, dia memutuskan datang karena mengingat bahwa dia berhutang budi kepada Madam Ye Xiaoxuan, mendiang nenek dari pihak ayahnya itu karena telah merawat Jane ketika dia masih kecil. 

Tiga perusahaan ritel yang baru saja Jane akuisisi dari Arison family itu hampir saja bangkrut, dan Jane perlu fokus dan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk memanage perusahaannya itu. 

Jane juga memutuskan untuk membawa pergi Mina dan dua direktur lainnya untuk mengurus tugas lainnya. 

"Aku ingin proposal bisnis untuk tiga perusahaan ini dalam waktu tiga hari dari sekarang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan laba pada tengah tahun sebesar sepuluh persen." Jane tersenyum kepada sekelompok pria dan wanita di ruang rapatnya. Senyuman Jane terpatri di wajahnya yang cantik. Namun, semua orang tahu bahwa senyumannya yang indah itu adalah tipuan.



Di dunia bisnis, Jane dikenal sebagai Permaisuri - seorang Ratu dengan senyuman yang mematikan. Senyumannya hanya menimbulkan masalah untuk orang lain. Beberapa orang bahkan mengatakan bahwa semakin besar senyuman diwajahnya, semakin besar pula masalah yang sudah dia rancang ralam otaknya yang cemerlang. 

Sebagai satu-satunya Facci yang tersisa, Jane dikenal sebagai wanita keras kepala; salah satu orang yang mengejutkan dunia bisnis ketika dia memulai jabatannya enam tahun lalu. Karena dia, perusahaan Facci Group terlihat meningkat pesat laba nya. Kurang dari satu tahun, perusahaan itu mampu masuk kedalam seratus perusahaan paling menguntungkan di dunia. 

Setelah lima tahun, keuntungan Facci Group berlipat ganda. Ditahun yang sama, Facci Group masuk kedalam tiga puluh perusahan yang paling menguntungkan di dunia. Julukan bahwa Ruby Jane adalah orang ajaib dalam dunia bisnis adalah julukan yang masih kurang. Beberapa orang menyebutnya sebagai legend, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai business goddess; seseorang yang mampu menyebabkan badai dan topan dalam dunia bisnis.



"President, tiga hari itu terlalu sedikit," seorang pemuda tampan menyuarakan pendapatnya. 

"Aku setuju dengan Mr. Beau. Mari kita majukan menjadi dua hari" Jane menjawab dengan acuh tak acuh yang langsung membungkam seluruh ruangan. "Dua hari seharusnya cukup untuk semuanya. Dua hari dari sekarang, aku mengharapkan laporan akhir dari departemen keuangan, sumber daya manusia, dan departemen pelaksanaan, dimejaku."

"Aku ingin riset pasar, strategi pengembangan, dan tindakan yang harus dilakukan untuk pesaing kita," tambahnya, tatapannya tidak pernah meninggalkan laptopnya. Dia mengangkat kepalanya dan menatap semua orang. "Any questions?"

Orang-orang yang berada didalam ruangan itu tidak tahu harus menangis atau tertawa atas perkataan Pimpinan mereka. Mereka berniat untuk meminta perpanjangan waktu, tapi siapa sangka dia akan memajukan deadlinenya tanpa menunggu pendapat mereka? 

Namun, tidak ada yang berani menyuarakan pikiran mereka. Lagi pula, mereka sudah terbiasa dengan deadine yang hampir mustahil dari Jane. 

"Jika aku puas, aku akan menggandakan bonus kalian untuk kuartal ini," Jane menambahkan ketika dia melihat ekspresi aneh semua orang.

Ucapan Jane langsung membuat mood semua orang menjadi cerah. Senyuman muncul diwajah para rekan dan bawahannya. 

"Great! Sekarang, ayo mulai pekerjaannya." Dia bangkit dan segera berjalan keluar dari ruang rapat. 



---



"Apa ada rapat lagi hari ini?" Dia bertanya kepada sekretarisnya setelah meninggalkan ruang rapatnya.

"Tidak ada. Tapi, kami menerima beberapa telepon dari Arison dan sebuah telepon dari ponsel pribadimu... itu dari nomor luar negri." 

"Siapa itu?"

"Itu... seseorang yang bernama Tang Lingyun. Aku memintanya untuk meninggalkan pesan, tapi dia menolaknya dan bersikeras untuk berbicara denganmu... dan..." Mina ragu-ragu melanjutkan ucapannya. 

"Apa lagi?" 

"President, Aku... Dia memanggil namamu... jadi aku... menutup panggilannya," Kata Mina, seraya menundukkan kepalanya. 

Beberapa waktu yang lalu, wanita yang bernama Tang Lingyun memanggil pimpinan mereka seorang pelacur dan berbagai macam panggilan kotor lainnya. Dia bahkan berasumsi bahwa Mina hanya berpura-pura menjadi Sekretaris Jane. Ini membuat Mina merasa sangat marah sehingga dia mengakhiri teleponnya dengan wanita kasar itu. 

"Good. Pertahankan kerja bagusmu," gumam Jane sebelum membuka pintu ruangan kerjanya. "Lain kali jika dia menelfon, katakan bahwa aku akan pergi dan menemui mereka. Kemudian putuskan teleponnya sebelum dia membuka suaranya."

Mina merasa tubuhnya merinding ketika melihat pimpinannya itu tersenyum kearahnya.

Senyum itu terlalu menakutkan wey... Si Tang Lingyun itu pasti pernah menyinggung perasaan bosnya.

"Mina?"

"Ya, President?" Mina segera menjawabnya.

"Pindahkan jadwal penerbanganku. Aku ingin itu menjadi tiga hari dari sekarang," katanya. 

"President, proposalnya akan..."

"Tiga hari Mina, kosongkan jadwalku selama sebulan penuh. Telfon pilot untuk jet pribadiku dan atur juga bodyguard pribadiku yang juga akan menjadi supirku. Aku mau semuanya siap dihari ketika aku mendarat di Hong Kong. Itu mmm... berarti hari Jumat." Mina tidak mengatakan apapun dan hanya menganggukkan kepalanya atas ucapan Jane. Apa lagi yang bisa dia katakan? Pimpinannya jarang berubah pikiran ketika menyangkut apa yang telah direncanakannya. 

Lagipula, julukannya sebagai wanita keras kepala bukan hanya sebagai pajangan. 

Jane memberi isyarat kepada sekretarisnya untuk pergi sebelum kembali duduk di kursinya. Dia awalnya menginginkan untuk melakukan penerbangan ini dua hari sebelum pembacaan wasiatnya. Tapi sepertinya Qin Family sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya.  

Ini sudah dua hari sejak pengacara menelponnya. Seperti yang Jane duga, Tang Lingyun telah berusaha menghubunginya untuk memastikan kehadiran Jane disana.

Firasat dia juga mengatakan bahwa ayahnya juga akan menelfonnya nanti malam atau keesokan harinya untuk memastikan bahwa Jane akan menunjukkan wajahnya saat hari pembacaan. 

Sekali lagi, wajah Jane menggelap saat memikirkan kematian neneknya. Satu-satunya alasan dia tidak membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang mempermalukannya adalah karena dia takut mengecewakan neneknya lebih jauh. 

Sekarang neneknya sudah tiada... 

Senyuman kecil terpatri dibibirnya saat dia memikirkan hal-hal yang akan terjadi ketika dia telah kembali ketempatnya.



---

The Villain's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang