28. Skandinavia

219 28 4
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote dan tandain typonya..



---



"Aku pikir kau mungkin belum mendengar perkataanku sebelumnya," suara lantang Jane bergema di ruang tamu, menyadarkan Mrs. Arison dari lamunannya. "Jadi, aku menanyakan kembali padamu. Kenapa kau disini mengganggu temanku daripada merawat putramu di rumah sakit?"

"Aku... Jane sayang, bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu?" Mrs. Arison membelalakkan matanya, mukanya berubah menjadi merah karena tertangkap basah. Namun, dia menolak untuk mundur. "Aku tidak mengganggunya. Kita cuma sedikit salah paham," katanya menatap Lisa yang memberikannya senyum puas.

"I see..." Jane berkata sembari membuat dirinya nyaman di sofa. "Jadi, apa Liam sudah mati?"

"Jane!" Amarah Mrs. Arison berkobar. "Tidak apa-apa kau tidak menghormatiku, tapi bahaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu kepada tunanganmu?"

"Mantan," koreksi Jane. "Mantan tunangan. Kau tidak bisa menyalahkanku karna berpikiran kalau dia sudah mati. Jika tidak, mengapa kau malah mengangguku daripada merawatnya? Sekali lagi, ini akan menjadi kali ketiga aku bertanya padamu mengenai  pertanyaan yang sama: Kenapa kau disini? Apa putramu sudah mati? Apa mungkin kau kemari untuk meminta sumbanganku untuk pemakamannya?" Mrs. Arison hendak membuka mulutnya berbicara ketika Jane mengangkat tangannya menghentikannya, membuat Mrs. Arison kembali menelan kata-katanya. Jane kemudian menyipitkan matanya ketika bibirnya membentuk senyuman. "Satu jawaban salah dan aku akan melemparmu keluar dari apartementku."



Mrs. Arison seketika menghela nafas dramatis, jelas terkejut dengan perkataan Jane yang kasar. Ini adalah pertama kalinya kalau Jane... Tidak, ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang berani mengancamnya seperti ini. Keterkejutan tertera diseluruh wajah Mrs. Arison ketika dia menyaksikan Jane dengan santai menyilangkan kakinya dan mengetuk-ngetukkan jarinya di lutut seolah-olah sedang mengobrol santai dengan temannya.



"Jika aku mengetahui kalau kau adalah orang yang sangat kejam, aku tidak akan pernah menyetujui permintaan Old Madam Facci untuk menerimamu kedalam Arison family," kata Mrs. Arison, nadanya terdengar menyesal. Dia kira Jane akan melunak ketika mendengar nama neneknya disebutkan. Namun, apa yang Mrs. Arison dengar membuatnya kecewa dan hanya dapat mendengus.

"Taetae, lempar dia keluar dari balkon." Seketika kata-kata Jane mengejutkan semua orang termasuk Taehyung. Namun, Taehyung tidak tinggal diam. Dia langsung berjalan kearah Mrs. Arison, menyipitkan matanya, bibirnya membentuk senyum sinis. Seperti predator yang mengintai mangsanya, tubuh Taehyung yang tinggi menjulang didepan Mrs. Arison yang sedang duduk.

"Apa yang kau lakukan?" Melihat tidak ada perubahan ekspresi diwajah Jane, Mrs. Arison mulai panik. 


Dengan ketinggian ini, dia tahu kalau dia tidak akan selamat apabila dia dilempar dari balkon. Selain itu, tidak ada seorangpun di Arison family yang tahu kalau dia pergi ke Hong Kong untuk menemui Jane. dengan koneksi Jane, itu akan sangat mudah bagi Jane menyuap pihak berwenang untuk menutupi kematiannya sebagai bunuh diri.


Wajah Mrs. Arison seketika pucat ketika Taehyung mulai meraih lengannya. "Jane sayang... ini... Aku disini hanya untuk memberitahumu tentang kecelakaan putraku. Itu saja! Hanya itu! Lihat, aku sudah menjawab pertanyaanmu. Hey... lepaskan! Lepaskan aku!"

The Villain's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang