17. Hujan Yang Mulai Turun

233 25 0
                                    


Haii guys, maaf aku baru up lagi.. kalo ada typo tandain aja yaa...


---



"Ah Jane! Bukankah aku telah memberitahumu agar jangan memasak untukku? Tahukah kau seberapa buruk skill memasakmu? Apakah kau mencoba untuk meracuniku?" Jane tidak tahu harus menangis atau tertawa atas perkataan Lisa.



Jane seharusnya membeli beberapa makanan ketika pulang kerumah untuk makan malam nanti, tapi hanya setelah dia sampai dirumahnya dia baru sadar kalau dia lupa. Dia menyalahkan dirinya sendiri karena memiliki banyak pikiran. Jane langsung memanggil Mina, berharap dia bisa cepat membantunya dengan memberikan beberapa tugas tapi direktur yang tinggal bersama dengan Mina di apartment lantai bawah mengatakan kalau Mina sudah tertidur.


Setelah hari yang panjang dan sibuk, Jane merasa lapar dan lelah. Dia juga merasa tidak enak jika tidak ada apapun yang disajikan ketika sahabatnya mengunjunginya nanti. Jadi meskipun Jane jarang memasak, dia memutuskan untuk memakai kemampuan masaknya yang menyedihkan dan mulai untuk menyiapkan sesuatu untuk mereka berdua.



"Kau tahu aku tidak suka memesan makanan delivery," Jane menjawabnya sementara memaksa dirinya sendiri untuk menelan pasta saus kacang polong yang dia telah buat. "Dan aku tidak memakan junk food."

"Mie Cup bukan junk food!" Balas Lisa. "Hey! Aku bisa dengan mudah membeli beberapa makanan sebelum aku kemari! Dan itu jika kau meneleponku."

"Kau bisa sempurna dalam banyak hal tapi memasak itu tidak termasuk salah satunya. Kenapa kau bahkan mencoba dirimu sendiri untuk memasak pasta ketika kau sendiri bahkan tidak mengetahui bagaimana cara dasarnya membuat adonan?" Lisa melanjutkan gerutuannya sebelum berdiri. " Maaf bestie, tapi aku tidak pernah akan memakan ini lagi! Terimakasih atas effort yang telah kau berikan tapi aku pikir aku mungkin akan mati karena keracunan makanan jika aku menghabiskan semangkuk pasta ini! Ayo kita keluar dan membeli beberapa makanan yang layak."

Jane hanya menatap Lisa dengan tatapan kosong. "Apakah kau melupakan sesuatu?"

"Tidak?" Lisa menjawab tanpa berkedip. "Oke... ada apa?" Dia menyerah dan bertanya.

"Aku tidak memiliki surat ijin mengemudi, begitupun kau. Bagaimana kita bisa pergi jika kita berdua tidak dapat menyetir?" Jane berkata sebelum memasukkan lagi sesendok penuh pasta kedalam mulutnya.

"Kalau begitu kita jalan!" Seru Lisa.

"Aku terlalu malas untuk melakukannya," kata Jane dengan malas.

"Kalau begitu aku akan pergi sendiri!" Lisa memutuskan.

"Ah Lisa! Lihatlah, sudah larut malam, hampir lewat jam sembilan malam! Dan juga tidak sehat untuk untuk banyak makan dijam-jam seperti ini. Kenapa kita tidak... makan beberapa crackers? Hmmm?" Tawar Jane.

"Are you kidding me?" Lisa memelototkan matanya. 'Crackers? Dia, Lisa, orang yang pecinta makanan tidak pernah memakan crackers!'

"Sebagai gantinya... bagaimana jika aku membelikanmu beberapa perhiasan, apapun yang kau suka," bujuk Jane.

"Tidak perlu! Itu tidak seperti aku tidak mampu untuk membeli dengan uangku! Berhenti untuk menyuapku agar setuju dengan rencanamu dengan tetap tinggal dirumah dan hanya makan crackers! Aku tidak akan tertarik!" Lisa menyilangkan lengannya didepan dadanya dan berdeham keras.

The Villain's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang