2. Seven Long Years

553 43 0
                                    

Suara dari ponselnya yang berbunyi membuat Jane menggerutu. Dia mengucek matanya untuk menghilangkan rasa kantuknya. Dia melihat kearah jam dinding dibagian kirinya dan mengambil ponselnya seraya menggerutu.

Siapa yang berani menelponnya ditengah malam? Saat ini masih jam dua pagi, wtf crying out loud!

"Miss Qin Jennie?"

"Bicaralah. Siapa ini?" Jane mengernyitkan alisnya ketika orang yang menelpon memanggilnya dengan nama lahir Jane. Dia kan sudah mengubah namanya sejak dahulu.

"Aku Yan Xiao, pengacara yang mewakili dari Qin family. Aku menelponmu untuk memberitahu bahwa nenek dari pihak ayahmu, Madam Ye Xiaoxuan, meninggal pukul tujuh lewat tiga puluh enam menit pagi ini. Itu adalah dua jam yang lalu. Sesuai dengan wasiat terakhirnya..."

Perkataan si pengacara itu bergema dibenak Jane. Dia merasa tubuhnya gemetar, seperti tersambar petir. Nana-nya sudah tiada.

Pikirannya blank saat air mata mengalir deras dipipinya. Dia ingat senyum wanita tua itu saat mata phoenix-nya yang indah berbentuk seperti bulan sabit.



["Nini, ini kalung ibuku. Pakailah. Ini akan terlihat bagus untukmu."]

["Nini... Aku tidak menyukai pria itu. Tapi, jika kau bahagia, aku akan mengizinkan pernikahan ini. Aku hanya berharap kau akan menjalani kehidupanmu dengan bahagia"]

["Nini, kenapa kau tidak menemaniku ke makam kakekmu hari ini? Aku sangat merindukannya"]

["Nini, Aku tahu kau sudah cukup menderita. Setelah kau menikah, tinggalkan tempat ini dan jangan kembali. Jalani kehidupanmu dengan bahagia jauh dari Qin family"]

["Eii, anak ini. Kenapa kau menangis? Aku sudah tua. Cepat atau lambat aku akan meninggal. Hal yang penting untukmu itu pergi tinggalkan tempat neraka ini. Aku hanya berharap suamimu akan memperlakukanmu dengan baik"]

["Lihat dirimu. Ini adalah hari pernikahanmu, kau malah menangis. Pria itu mungkin akan berfikir kalau aku berbuat jahat padamu. Pergi... Pergi... dia pasti menunggumu. Ingat, aku selalu disini."]



"Miss Qin?"

Ucapan sdari si pengacara membuat Jane tersadar dari lamunannya. "Ya?"

"Aku bertanya apakah kau bisa menghadiri pembacaan surat wasiat dari mendiang Old Madam yang akan dilaksanakan seminggu dari sekarang. Ini sangat penting bagimu untuk hadir karena wasiat mengatakan bahwa tanpa kau..." pengacara itu ragu-ragu sebelum melanjutkan ucapannya lagi, "Tanpa kau, semua aset milik Old Madam akan dijual untuk didonasikan ke berbagai badan amal"

"Maaf. Darimana kau mendapatkan nomorku?" Jane bertanya, mengabaikan pertanyaan si pengacara. Dia sudah mengganti namanya dan identitasnya, bagaimana bisa Qin family masih bisa menemukannya?

"Miss Qin, nomor ini dilampirkan didalam surat wasiat terakhir mendiang nenekmu. Butuh bertahun-tahun bagi nenekmu untuk mencari kontakmu. Aku menyarankan kau untuk menghargai effortnya dan datang ke pembacaannya."

"Mr. Yan," Jane menjawab setelah lama hening. "Aku sudah lama bukan lagi bagian dari Qin family. Kenapa aku harus hadir dipembacaan ini?"

"Kau tidak mengerti. Surat wasiat mendiang Old Madam dengan tegas mengatakan bahwa kau harus hadir selama pembacaan ini, atau semua hal yang sudah tertulis didalamnya akan menjadi batal dan kosong," pengacara itu menjelaskan dengan tenang. Dia berharap kalau Jane akan langsung setuju untuk pengaturan ini. Lagipula, mereka tengah membicarakan tentang uang disini.



Yang Yan Xiao ketahui, Ruby Jane adalah putri dari orang asing yang pernah dimainkan oleh kepala rumah tangga sebelumnya. Karena orang asing ini berasal dari background yang meragukan, mendiang Old Master menolaknya untuk mengizinkannya menjadi bagian dari Qin family. Karena hal ini, Qin Jennie menjadi seperti orang lain di dalam keluarga Qin. Namun, Jennie sudah mendapat pertolongan dari Old Madam. Jadi, mengapa dia bertingkah seolah-olah dia tidak tertarik dengan warisan mendiang Old Madam?

"Mr. Yan... aku tidak paham kenapa aku harus peduli tentang masalah ini. Aku sudah hidup sendiri, jauh dari Qin family selama bertahun-tahun. Apapun yang terjadi kepada mereka itu bukan masalahku lagi," Jane berkata sebelum memutuskan teleponnya. Kemudian dia menghapus air matanya dan keluar dari kamarnya.

Dia pergi ke ruang kerjanya dan menuangkan segelas whiskey untuk dirinya sendiri. Sebelum hati nuraninya berkata, dia meletakkan tangannya disekitaran gelas dan meminum alkohol itu dengan sekali teguk.

Rasa dari whiskey membawa kembali memori menyedihkan yang telah dia tekan selama tujuh tahun terakhir.



---



Keluarga Qin.

Sebagai putri tertua di Qin family, Qin Jennie atau Ruby Jane termasuk beruntung. Ayahnya adalah pemilik dari media konglomerat yang besar di daerah Asia. Untuk orang lain, Jennie diperlakukan seperti putri, dengan penuh cinta. Bagaimanapun, hanya Jennie yang tahu bagaimana kejamnya perlakuan keluarganya dirumah, dibalik pintu yang tertutup. 

Ini karena Jennie yang tidak lahir dari istri sah nya Qin Mo, ayahnya. Dia adalah anak dari orang asing - foreigner atau orang luar negri.

Namun, ibu tirinya telah memperlakukannya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Atau inilah yang dipikirkan oleh oranglain.



Jane kembali meneguk segelas whiskey saat wajahnya berubah cemberut. Orang-orang itu sudah menginjak-injaknya tujuh tahun yang lalu. Mereka mengambil martabatnya dan...

Setetes air mata mengalir dipipinya saat dia mengingat apa yang terjadi dihari pernikahannya. Mengenakan gaun putih, Jane seharusnya menjadi orang yang paling bahagia dimuka bumi tapi itu berakhir dengan buruk.

Jane menertawakan dan mengejek dirinya sendiri sambil mengumpat dalam hati . Semua ingatan itu tidak akan membawanya kebaikan. Tujuh tahun telah berlalu.

Tujuh tahun lamanya.

Dia sudah sembuh. Dia sekarang adalah seseorang yang berani bertarung dengan seekor serigala menggunakan tangan kosong.



Benar... dia, Ruby Jane Facci-Qin, bukan lagi gadis yang mudah untuk ditipu dan diintimidasi oleh semua orang. Dia sekarang adalah CEO dari Facci group yang memiliki reputasi baik, seorang multinasional konglomerat yang berkantor pusat di London.



Tatapan Jane menggelap ketika emosi yang tak pernah dia bayangkan menyelimutinya.



Itu benar...



Dia bukan lagi mangsanya. Sekarang, dia adalah pemangsanya.



---



Qin Jennie (Ruby Jane yang lama)

Qin Jennie (Ruby Jane yang lama)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



The Villain's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang