"araa."sapa sosok wanita, membuat gadis yang berusia 18 tahun itu segera menoleh mencari-cari asal suara tersebut.
"araa kesini sayang." Panggil nya lagi yang membuat sosok yang di panggil Ara, terus mengedarkan pandangan nya guna mencari sosok yang memanggil nya.
"araa sayang."ucap nya lagi dengan suara yang sangat di kenali oleh nya, sampai di mana iya menoleh ke arah Danau, di mana iya melihat ada sosok wanita yang sangat cantik yang di baluti dengan baju berwarna putih yang nampak anggun.
sosok yang di panggil araa tadi sepontan terdiam kaku dengan mata yang berkaca-kaca.
"ma-mama."ucap nya dengan suara getir yang di balas anggukan oleh sosok itu.
"iya sayang ini mama."jeda nya sambil tersenyum "katanya kemarin mau ketemu mama."ucap sosok itu sambil tersenyum.
Rafani Azahra, sosok yang tumbuh dewasa dan tambah cantik itu. iya berlari menuju kearah sosok yang selama ini iya rindukan dengan Isak tangis, iya terus berlari ke arah sosok yang di panggil nya dengan sebutan mama, yang kini tengah menatap nya dengan tangan yang sudah terentang siap menerima pelukan.
"mama."ucap Rafani Azahra, seraya memeluk mamanya ketika iya sudah bisa menggapai mama nya.
"mama Ara kangen sama mama."ujar nya sambil terisak.
"kenapa mama tega ninggalin araa ma."ucap nya lagi, sedangkan sosok itu yang tak lain adalah Dahlia? sosok ibu yang selama ini di rindukan oleh Rafani Azahra. Dahlia membalas pelukan sang putri, dengan tersenyum iya mengelus kepala sang anak sayang.
"maaf in mama ya araa, tapi mama dah lelah menahan sakit."ucap Dahlia menatap putrinya sendu.
"mama percaya dengan pergi nya mama, suatu saat nanti pasti akan ada kebahagiaan di dalam hidup mu sayang."ucap Dahlia, Rafani yang mendengar itu menggeleng pelan.
"ma."panggil Rafani pelan, Rafani atau sering di panggil dengan sebutan Ara. Iya menatap mamanya yang di balas senyuman oleh Dahlia.
"apa sayang."ucap Dahlia lembut, dengan yang yang mengelus kepalanya sang anak.
"araa mau ikut mama."ucap Ara dengan tatapan memohon, Dahlia yang melihat itu hanya terdiam menatap putrinya kasihan.
"gak bisa Araa,,, belum saat nya kamu ikut mama! perjalanan mu masih jauh yang harus kamu lewati nak."
"tapi ma."
"sayang dengar kata mama."ucap Dahlia, Rafani yang mendengar nya pun menatap Dahlia.
"kamu harus tetap semangat yah, mama di sini baik-baik aja dan mama akan selalu melindungi kamu dari sini. kamu gak perlu khawatir sayang! karena mama akan tetap ada di sini."ucap Dahlia sambil menunjuk hati Rafani.
"lagian masih banyak yang harus kamu lakukan di dunia nanti, kepergian mama adalah keinginan mama."ucap Dahlia dan iya pun berdiri membuat Rafani yang melihat nya menatap sang mama.
"mama harap suatu saat nanti kamu bisa menemukan kebenaran dari semua ini dan saat kamu mengetahui nya mama harap sayangi lah keluarga mu."ucap Dahlia lalu menghilang dari hadapan Rafani yang membuat nya terkejut.
"ma,, mama di mana ma."ucap Rafani teriak memanggil sang mama, namun tak ada siapa pun di sana.
"ma,, araa masih kangen sama mama."lirihnya yang terduduk menatap danau dengan tatapan kosong ketika tak melihat keberadaan mama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafani Azahra (End).
Teen Fictiondi larang menjiplak dalam karya orang lain, kita punya kelebihan masing-masing asal bisa berfikir luas maka pasti akan ada dorongan motivasi dalam membuat karya. ohhhh,,, ayolah menulis dan memikirkan alur tidak lah segampang itu, kita harus rela ti...