waktu menunjukkan pukul 07:15 Azahra/Rafani Sudah siap dengan seragam sekolah nya yang tampak kendor mengingat si Azahra suka pakaian ketat jadi dia mengganti semua pakaian nya.
azahra melihat pentulan dirinya di cermin dan dengan cekatan memoleskan sedikit bedak ke wajah nya, tidak lupa dengan liptin yang menambah cantik di diri nya. tak seperti dulu di mana azahra sang pemilik tubuh yang berdandan menor dan berpakaian ketat. iya membiarkan rambut panjangnya tergerai dan menyisakan sedikit rambut yang panjang di bagian sisi poni nya, setelah nya iya melihat pentulan dirinya nya di cermin seraya berucap.
"perfect."Gumam nya ketika melihat pentulan dirinya yang sangat sempurna.
"oh, iya kemaren bela bilang klo azahra dan zela pintar tapi lebih pintaran zela tapi ko banyak nilai di bawah standar disini"tanya Rafani pada dirinya sendiri saat iya menyiapkan buku-buku apa saja yang akan di bawa nya.
namun matanya tak sengaja menangkap sebuah kertas ulangan di meja miliknya yang sudah hampir keseluruhan nilai nya yang di bawah rata-rata.
"gue harus cari tau kenapa nilai Azahra bisa anjlok kek gini padahal dia pintar."Guam nya menatap kertas-kertas ulangan azahra.
tok tok tok...
Rafani menatap ke arah pintu yang terdengar suara ketukan iya pun serontak berucap.
"masuk."ucap Rafani yang masih memilih buku yang sesuai untuk jadwal pelajaran nya.
"eh,, non Azahra udah bangun bela pikir nona belum bangun."ucap bela kepada nona nya yang sudah masuk ke dalam kamar nona tersebut, mengingat sang nona yang sangat kesulitan buat bangun cepat makanya harus dibangunkan tiap hari nya.
"kan gue dah bilang kalo mau berubah ya di mulai dari sekarang."ucap Rafani menatap bela.
bela nampak mengangguk" itu non, tuan tidak ingin nona azahra memakai marga arlexsa Gustian, lagi."ucap bela Pelan, Rafani yang mendengar nya mengangkat alis heran.
"kenapa."
"karena tuan bilang malu-maluin keluarga aja, sedangkan teman-teman nona azahra di sekolah tidak ada yang taku kecuali sahabat non zela sama tuan dion dan tuan tian."ucap bela, menjelaskan.
"Dion, Titan mereka siapa?."tanya Rafani bingung.
"sepupu nona azahra dari ibu non."ucap bela menjelaskan yang di angguki oleh Rafani tanda mengerti.
"segitu benci nya kalian pada azahra? ok, lihat apa yang bisa kalian lakukan lagi pada azahra."batin Rafani.
kedua tangan Rafani mengepal ketika tau jika sosok azahra sangat lah kasihan, iya berjanji bakal membalas semua yang di alami sama azahra terhadap keluarga biadab nya ini. iya pastikan mereka bakal menyesal.
"baiklah lah jika itu kemauan mereka saya akan turuti apa yang mereka inginkan."ujar Rafani menatap bela yang hanya diam sambil mengangguk.
bela menatap sendu kepada nona nya, bagaimana bisa nona nya ini sangat di benci oleh keluarga nya sendiri? nona nya adalah wanita yang sangat cantik bahkan lebih cantik dari pada nona zela yang sakit-sakitan.
"ya udah non, sebelum non azahra berangkat nona sarapan dulu."ucap bela yang di angguki oleh Rafani pelan.
setelah nya Rafani pun mengikuti bela yang keluar dari kamar nya dan menuju ke bawah tangga ini baru yang pertama kali nya iya keluar kamar, setelah pulang dari rumah sakit iya hanya diam di kamar tanpa ingin keluar sedikit pun, lagian orang tuanya tidak ada yang menjenguk nya sama sekali, jadi buat apa dia cari perhatian pikir nya.
Rafani menatap lorong-lorong yang berada di sebelah kanan nya"ini semua ruangan apa."tanya Rafani kepada bela.
"owh,,itu non, kita ada di lantai tiga non, di sana ada ruang gym, perpustakaan, ruang musik dan kamarnya nona Azahra"ucap bela pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafani Azahra (End).
Teen Fictiondi larang menjiplak dalam karya orang lain, kita punya kelebihan masing-masing asal bisa berfikir luas maka pasti akan ada dorongan motivasi dalam membuat karya. ohhhh,,, ayolah menulis dan memikirkan alur tidak lah segampang itu, kita harus rela ti...