di sebuah tempat yang sepi yang biasa di adakan nya tempat balapan, ada sebuah mobil BMW berwarna ungu gelap yang sudah nangkring di sana dengan sosok perempuan yang berada di dalam nya.
Rafani Azahra, iya sedari tadi terus menatap amplop di depan matanya seraya menghela nafas panjang. Gadis itu meraih amplop itu dan menatap nya sesat sebelum membuka nya.
Rafani Azahra membuka amplop itu dan di sana tertera sebuah amplop yang bertuliskan tulisan mama nya yang sangat iya kenali dan satu buah memori, Rafani mengambil memori itu dan memasukkannya ke dalam ponselnya.
iya mencari sesuatu dan mengotak atik ponselnya dan mencari file, saat ketemu iya mencari apa yang tersimpan dalam memori itu dan memutuskan untuk memutar sebuah video yang ada di dalamnya.
di sana Rafani Azahra nampak terkejut di mana melihat sebuah video yang berisikan ayah dan dokter Maulana, iya melihat video itu dengan tatapan dingin dan fokus. di dalam video itu terlihat sosok Abraham yang tengah menangis sambil menatap istrinya dengan terus menggeleng.
Flashback.
Abraham kini berada di ruangan sang istri, iya di kabarkan oleh dokter Maulana jika istri sudah sadar dan ingin bertemu dengannya. Abraham pun yang mendengar nya langsung ke rumah sakit dan di sini lah dia berada.
"sayang,kamu apa-apaan sih jangan berkata seperti itu aku yakin kamu pasti sembuh."ucap Abraham menatap istrinya dengan mata memerah.
"mas, aku dah gak kuat mas, aku memohon untuk sadar kembali biar bisa membahas ini sama kamu mas."ucap Dahlia menatap suaminya yang terus menggeleng.
Dahlia menatap ke arah Maulana seraya berucap."dok tolong rekam."ucap Dahlia yang hanya di angguki oleh Maulana. Dahlia menatap sang suami yang sudah terisak di sampingnya, iya menggenggam tangan Abraham seraya berkata.
"mas,,aku mohon turutin kemauan ku yang terakhir kali nya mas."bujuk Dahlia, yang mendapatkan gelengan kepala dari Abraham.
"tidak Dahlia, aku tidak bisa gimana aku menjelaskannya ke Rafani nanti."ucap Abraham.
"aku yakin dia bakal menerima semua nya mas."ucap Dahlia.
"aku mohon cari lah keberadaan adik ku mas, menikah lagi dengan nya. biar dia bisa merawat Rafani."ucap Dahlia.
"tidak sayang aku tak ingin mengkhianati kamu."ucap Abraham menggeleng.
"tidak mas, ini kemauan ku sendiri menikah lagi dengan Wina mas! Aku Mohon."ucap Dahlia memohon.
"maaf Dahlia aku tidak bisa."ucap Abraham menggeleng.
"mas."ucap Dahlia menangkup wajah suami nya.
"aku tak mungkin bisa sembuh lagi mas jika pun aku bisa sembuh, aku tak mungkin bisa menjaga Rafani dan merawat mu."ucap Dahlia dengan Tangis yang pecah.
"tidak sayang,, pasti bisa kan ada bi sumi yang akan membantu menjaga Rafani kamu harus sembuh dulu yah."ucap Abraham yang mendapatkan gelengan kepala dari Dahlia.
"aku dah capek mas."Jedah nya." aku tidak mungkin bisa bertahan lagi, udah cukup selama ini aku merasakan sakit nya mas."ucap Dahlia.
"aku mohon mas,, kali ini aja aku mohon. "ucap Dahlia menatap ke arah suaminya dengan kilatan memohon Abraham yang melihat itu Terus menggeleng.
"aku gak bisa."ucap Abraham.
"mas, aku mohon."ucap Dahlia memohon sambil berdiri dari duduknya dan bersujud di atas kaki Abraham yang membuat Abraham kaget, begitu pun dokter Maulana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rafani Azahra (End).
Teen Fictiondi larang menjiplak dalam karya orang lain, kita punya kelebihan masing-masing asal bisa berfikir luas maka pasti akan ada dorongan motivasi dalam membuat karya. ohhhh,,, ayolah menulis dan memikirkan alur tidak lah segampang itu, kita harus rela ti...