dia gala.

100 5 2
                                    

JALAN LUPA VOTE NYA YA HEHE, SELAMAT MEMBACA 🫶.
*********

Rafani menatap pangkaran rumah megah milik keluarga Abraham melalui kaca mobil miliknya yang terparkir tidak terlalu jauh dari rumah itu, gadis itu menyandarkan kepalanya di sandaran mobil, iya kembali mengingat kejadian malam tadi..

Flashback on.

Rafani saat ini berada di cafe milik Azahra, iya hanya memantau perkembangan restoran milik adik nya dengan beberapa karyawan yang kadang menyapa.

"Azahra."

Rafani menoleh ke arah sumber suara, di sana iya mendapati seseorang gadis yang mungkin seumuran dengan Dila, yang kini mendekat ke arahnya.

"Udah lama gak ke sini, ngapain aja."ucap Bianca asisten Azahra.

"Banyak PR kak."jawab Rafani membuat Bianca mengangguk sekilas.

"Gimana keadaan pembekuan."

"Aman, sejauh ini standar nya masih dapat membuahkan hasil, dan rencananya cabang Zara jofe bakal gue buka, Lo mau ikut hadir."

"Emm,, kagak deh! Lo hendel aja."ucap Rafani yang di angguki Bianca.

"Gue balik dulu, udah malam."kata Rafani kala melihat di jam tangan nya yang kini memperlihatkan pukul 21:45 malam, Bianca yang melihat itu mengangguk.

"Ati-ati."

"Sip, kak."

Rafani kini berjalan ke arah parkiran mobil nya, dengan tangan yang berada di saku celana nya membuat gadis itu menatap jalanan dengan sorot dingin. Saat gadis itu sampai di mobilnya, Rafani ingin membuka pintu mobilnya, namun pergerakan nya kalah cepat di saat ada yang menarik tubuh nya dan menyeret nya ke gang kecil, membuat gadis itu mengumpat kala di sana tidak ada pencahayaan.

Brukkkk..

"Anjing." Sakras Rafani kala tubuhnya di dorong paksa.

Rafani berusaha menatap seseorang berbaju hitam yang kini perlahan mendekat ke arahnya, dengan di tangan nya yang sudah terdapat belati. Melihat hal itu membuat Rafani merogoh saku celananya, mengambil belati yang selalu di bawa nya kemana-mana.

Syuttttt.

Tapp,tapp,tapp..

Srekkkk..

Terjadi perkelahian kecil di dalam gang itu, Rafani berusaha semaksimal mungkin agar bisa menangkis setiap serangan itu. Samapi di mana iya berhasil menggores belati nya di bagian lengan orang itu membuat nya tersenyum miring.

"Selesaikan semua apa yang kamu inginkan lakukan di sini, setelahnya kamu harus ikut saya pergi."

Mendengar suara bas itu tanpa sadar pergerakan Rafani terhenti, melihat gadis di depannya sudah terkecoh membuat laki-laki itu tersenyum. Iya mendorong tubuh Rafani ke tembok dengan Rafani yang membelakangi nya, laki-laki itu menahan tubuh Rafani dengan sikunya dan mengambil ponselnya lalu mengarahkan pada leher gadis itu. Di sana iya sedikit terkejut kala melihat bekas merah kebiruan di leher gadis di hadapannya. dengan tersenyum miring, iya meraih belati nya dan menggores di tempat itu membuat Rafani meringis.

"Sehhhh,, SIALAN! Siapa Lo."

"Belum waktunya Lo tau siapa gue, tapi yang jelas Lo harus ikut gue sebelum orang terdekat Lo bakal mati di tangan atasan gue."tekan nya membuat Rafani terdiam dengan tangan terkepal.

Rafani Azahra (End).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang