WARNING⚠️
AKUN INI BERSIFAT PRIVAT, HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA.
17+
"Gue gak suka lo tawuran-tawuran gitu Rio !" Kesal Alula yang kini duduk di samping Orion.
"Maaf khilaf,"
"Khilaf nanti di ulang lagi."
"Ya berarti khilaf lagi."
Mendengar uc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~" Boleh aku Egois ? aku benci melihat mu bahagia dengan orang lain selain diriku, aku hanya ingin melihat kau bahagia dengan ku bukan dengan yang lain "~ •●◉✿ ORION AURIGA ✿◉●•◦
Saat ini Alula tengah bermanja-manja dengan Sandra, terlihat Alula tengah memeluk manja tubuh Sandra, sementara itu Orion hanya menatap malas dua orang yang berada di samping nya itu.
"Bunda anak Bunda Rio atau Lula ?" Tanya Orion.
"Jelas Lula lah, mohon maaf anda ini siapa ya ?"
"Terserah Presiden Mansion saja lah !" pasrah Orion yang lebih memilih menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Bundaaaa," panggil manja Alula.
"Kenapa sayang ?"
"Rio nakal tuh, bolos terus kerjaan nya,"
"Bunda juga pusing sayang, kalau bisa di tukar, rasanya bunda mau tukar aja Rio sama anak kucing di pet shop,"
"Dih parah banget," gerutu Orion.
"Hahahaha tukar aja Bunda, toh anak kucing lebih nurut dari pada Rio,"
"Berisik Alula Capella, lagian juga tumben banget si ke sini, biasanya juga jalan sama hisBoyfriend,"
"Dih dih suka-suka dong, Bunda aja gak keberatan tuh, lagi pula gue kan rindu Bunda tau !"
Saat Orion hendak membuka suara, tiba-tiba saja Orion mengurungkan niatnya untuk berbicara saat terdengar teriakan Elara.
"Ara Pulanggggg,"
"Berisik woy ! Di kira hutan kali," Kesal Orion.
"Ada yang berbicara tapi tidak berwujud, seramnya Mansion ini, Bunda sebaiknya panggil orang pintar nanti,"
"Baik kak nanti Bunda akan panggil,"
"Hahahahah." pecah sudah tawa Alula.
"Astaga adik kakak tersayang Miss you," ucap Elara sambil berlari memeluk tubuh Alula.
"Miss you too Kakak Lula yang paling cantik."
"Drama banget woy !" kesal Orion.
"Tuh tuh kan Bunda, suaranya ada lagi, seram ihhh,"
Orion memasang wajah masamnya, membuat Sandra menahan tawanya nya mati-matian.