~"Di mana ada kemarahan, selalu ada rasa sakit di bawahnya."~
-Eckhart Tolle-Setelah mempertimbangkannya dengan baik, akhirnya, Cia memilih untuk menerima ajakan Raja untuk menjadi kekasihnya. Terlihat keduanya saat ini tengah menghabiskan waktu bersama di sebuah kedai Ice cream, ada sedikit rasa terpaksa saat menerima ajakan Raja, itu sangat jelas, bahkan Raja dapat melihat itu. Raja yakin rasa cinta Cia pada Orion belum sepenuhnya hilang atau bahkan masi ada dan tumbuh, tapi Raja bertekad untuk merubah perasaan Cia untuk lebih mencintai nya dan melupakan sosok Orion.
"Mama mau kenal sama kamu," ucap Raja sambil mengusap sudut bibir Cia yang terdapat sedikit noda Ice cream.
"Iya besok aku mau ketemu Mama kamu," Cia tersenyum di hadapan Raja, jelas Raja membalas senyuman Cia, walaupun dapat Raja lihat masi ada sedikit keterpaksaan di sana.
"Maaf ya, seharusnya kita banyak melakukan Quality time sama-sama, apa lagi posisinya kita baru aja jadian, tapi akunya malah sibuk sama bimbel dan persiapan ujian praktek," Sesal Raja.
Cia mengambil satu tangan Raja, lalu dia mengelus nya dengan lembut, "gak apa-apa kok, kamu harus semangat, kalau capek kamu boleh ngeluh sama aku." Raja mengangguk di hadapan Cia.
"Beberapa hari yang lalu Ocha bilang ke aku, bahwa aku suru menjauh dari dia untuk beberapa waktu," ucap Raja.
"Kenapa gitu ?"
"Orion yang larang dia buat dekat sama aku, Orion gak suka lihat Ocha berinteraksi lebih sama laki-laki lain selain dirinya dan Papi nya Ocha."
"Se-posesif itu Orion sama kak Ocha ?" Cia mengerut kan keningnya sambil menatap Raja.
"Jujur aja sih, aku kurang suka kalau Orion yang posesif gitu ke Ocha, karena statusnya Orion itu cuma pacar gak lebih, Ocha juga punya dunia nya sendiri dong,"
"Kamu suka Kak Ocha ?" Tanya Cia membuat Raja diam sejenak.
"Harus berapa kali aku bilang ke kamu, kalau Ocha itu udah aku anggap seperti adik aku, aku cuma gak suka aja lihat adik aku yang kehidupannya gak bebas dan di batasi, ada masanya juga Ocha berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya."
Cia hanya menganggukkan kepalanya saja, sambil menyuapkan Ice cream Vanilla ke dalam mulutnya. "Kak Ocha cantik, perfect, jadi wajar aja Orion akan se-posesif itu." Ujar Cia setelah memakan Ice cream nya.
"Tapi apa harus se-posesif itu ? Oke lah Orion pacarnya Ocha, dia boleh posesif, tapi ya sewajarnya aja kali," Raja berucap sambil mengaduk-aduk Ice cream macca nya.
Puas menikmati makan Ice cream, Raja dan Cia memutuskan untuk keluar dari kedai, namun mereka tak sengaja berpapasan dengan Orion dan Ocha. Terlihat wajah bingung Orion saat melihat Raja dan Cia bersama, bagi Orion ini aneh, Orion berpikir, sejak kapan Cia dan Raja kenal dan bisa dekat seperti sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION AURIGA [END]
NonfiksiWARNING⚠️ AKUN INI BERSIFAT PRIVAT, HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. 17+ "Gue gak suka lo tawuran-tawuran gitu Rio !" Kesal Alula yang kini duduk di samping Orion. "Maaf khilaf," "Khilaf nanti di ulang lagi." "Ya berarti khilaf lagi." Mendengar uc...