ORION AURIGA [END]

26. Skors

~" Maaf sudah buat kamu nya nangis, maaf sudah buat kamu bergadang karena tunggu kabar dari aku "~
◦•●◉✿ ORION AURIGA ✿◉●•◦

Pagi ini Ocha berangkat sekolah di hantar oleh William. Sejak pertengkarannya dengan Orion, sampai sekarang Ocha tak mendapat kabar apapun dari Orion. Puluhan pesan dan panggilan tak ada satupun balasan dan jawaban dari Orion, bahkan ponsel Orion sangat susah untuk di hubungi.

"Kak Ocha." panggil Alula sambil berlari menuju ke arah Ocha.

Ocha membalikan badannya menghadap ke arah Alula, senyuman terpancar di wajah cantiknya saat melihat Alula.

"Hay La." sapa Ocha

Alula menatap lekat wajah Ocha sekilas, dapat di lihat oleh Alula mata Ocha yang sedikit sembab. "Are you Okay ?" tanya Alula.

Ocha tersenyum mendengar pertanyaan Alula, tangan nya terulur untuk mengelus pipi Alula. "Kakak baik-baik aja, kenapa memangnya ? Kok tiba-tiba Lula tanya nya gitu ?"

"Kakak gak usah bohong deh sama Lula, itu mata kakak kok agak sembab," ucapan Alula sukses membuat Ocha terdiam.

Memang semalam Ocha sempat menangis lantaran pertengkaran dengan kekasihnya, bahkan Ocha sampai rela bergadang hanya karena menunggu kabar dari Orion. Namun, hasilnya nihil. Rela-rela Ocha terjaga sampai jam tiga pagi, tapi Orion tak kunjung menghubungi nya.

"Semalam kakak tuh bergadang nonton Drama Korea, terus Drama yang kakak tonton itu lumayan menguras emosi la, masa sad ending kan nyesek." Bohong Ocha

"Memang ya kak, kadang juga Lula suka kesal kalau Darma yang di tonton terus akhir nya Sad Ending." ucapan Alula membuat Ocha yang mendengar tersenyum, Ocha bernafas lega, akhirnya Alula percaya dengan ucapan nya.

Keduanya memilih berjalan berdampingan untuk menuju kelasnya masing-masing, di sepanjang perjalanan baik Ocha dan Alula, mereka hanya membahas seputar Drama Korea saja.

Namun, di tengah perjalanan Alula menghentikan langkahnya saat dia menyadari ada sesuatu yang kurang.

"Kenapa La ?" tanya bingung Ocha

"Kakak gak berangkat sama Rio ?" tanya balik Alula, membuat Ocha membalas nya dengan gelengan kepala.

"Terus kakak berangkat sama siapa ?"

"Sama Papi."

Sejenak Alula mengerutkan keningnya bingung, "padahal tadi Lula liat si monyet berangkat pagi-pagi banget, Lula kira dia mau jemput kakak," Ucap Alula.

"Rio berangkat pagi-pagi banget ?" tanya Ocha memastikan.

"Iya kak, kakak nggak tau ?" lagi dan lagi Ocha menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.