60. Beginning of Lies

107 31 133
                                    

~" Selingkuh adalah pilihan, bukan kesalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~" Selingkuh adalah pilihan, bukan kesalahan. "~
◦•●◉✿ ORION AURIGA ✿◉●•◦







Alula melirik ke samping, dapat dia lihat Orion tengah asik bermain Ponsel nya, sesekali juga Orion tertawa, entah itu karena apa Alula tak tahu. Selama hampir beberapa hari ini, Alula masi terus saja terngiang-ngiang dengan bayang-bayang Orion dan Ocha yang tengah berciuman panas di dalam mobil. Bagi Alula, itu adalah adegan live terpanas pertama kalinya dia lihat, meski sekilas melihat adegan itu, namun, Alula masi ingat betul bagaimana keadaan dalam mobil Orion malam itu.

"Lula," panggil Orion, yang tak mendapat jawaban dari Alula. "Alula," panggil Orion lagi.

Lagi dan lagi Alula tak menjawab, dia hanya diam dan terus memperhatikan Orion, di alihkan pandangan Orion menatap pada Alula, satu alis Orion terangkat saat Alula terus saja memperhatikan dirinya.

"Alula Capella." Ucap Orion, dengan satu tangan yang di lambaikan di hadapan wajah cantik Alula.

Sadar akan panggilan Orion, Alula langsung menggelengkan kepalanya, "kenapa ?"

"Kenapa lihatin gue terus ? Jangan-jangan lo naksir lagi sama gue," ucap Orion sambil menarik turunkan alisnya.

"Najis !" Sinis Alula, sambil menatap malas Orion.

"Jangan najis-najis ah, kalau cinta beneran gimana ?" Goda Orion.

"Ada juga lo yang kepincut sama gue, buktinya dulu lo sempat tergila-gila sama gue,"

"Jangan-jangan lo pakai pelet lagi ?" Gurau Orion.

"Gue cantik alami, no pelet-pelet."

"Ahahah iya percaya," tawa Orion. "Oh iya La, ngomong-ngomong Altair sibuk nggak belakangan ini ?" Tanya Orion yang kini merubah posisi duduknya menghadap Alula.

"Sibuk, kan minggu depan dia mau ujian." Alula mengeluarkan ponselnya, saat merasakan ada notifikasi pesan seseorang yang menghubungi nya. "Kenapa lo tanya gitu, kak Ocha gak kabar-kabarin lo ?" Tanya Alula.

"Ocha sibuk banget," lirih Orion.

"Wajar sih, kan bentar lagi kelas 12 mau ujian,"

Orion hanya diam tak menjawab ucapan Alula, dia hanya memperhatikan Alula yang tengah pokus mengetik sesuatu di ponselnya.

"Good news !" Heboh Aurora saat baru saja datang, wanita imut itu dengan sopan nya duduk di atas meja yang ada di hadapan Alula dan Orion.

"Gosip murahan apa lagi yang lo bawa ?" Tanya Orion dengan sinis nya.

Aurora mendelik tajam menatap Orion, "Monyet !" Sebal Aurora. "Alula," panggil Aurora pada Alula yang tengah pokus dengan ponslenya.

"Kenapa sahabat ku sayang ?" ucap Alula membuat Aurora tersenyum malu-malu.

ORION AURIGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang