51. Liar

168 39 73
                                        

~"Kebohonganmu adalah suara yang menyedihkan dalam simfoni hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~"Kebohonganmu adalah suara yang menyedihkan dalam simfoni hidupku. Tolong hentikan melodi palsu mu."~
◦•●◉✿ ALULA CAPELLA ✿◉●•◦







"Cia nama Alula sudah tak ada lagi di hati aku, hanya ada Ocha dan Ocha di dalam nya. Aku akan mengubur semua cinta aku ke Lula."

Di pandang langit malam bertabur bintang, ucapan Orion terus saja terngiang-ngiang di benaknya, ada rasa sedikit sesak saat mengetahui semua kebenaran yang di katakan Orion, helaan nafas pasrah terus di hembuskan, di donggakan wajahnya sambil terpejam, kini semilir angin malam dapat di rasakan saat menyapu lembut wajah cantiknya.

Alunan lagu Ghost dari Justin Bieber mengalun dengan indahnya, membuat Cairan bening itu keluar tanpa permisi, entah harus bersikap bagaimana, rasanya ini sungguh rumit bagi dirinya.

"Gue gak tau kalau lo menyimpan rasa lebih ke gue, gue kira semua perlakuan lo ke gue hanya sebatas adik ke kakaknya." Lirih Alula dengan air matanya yang keluar tanpa henti.

Alula mengetahui semuanya, Alula mendengar ucapan antara Orion dan Cia saat di sekolah tadi. Ketika dirinya selesai dari Toilet, Alula tak sengaja mendengar percakapan Orion dan Cia. Alula tak menyangka jika Orion menyimpan rasa lebih padanya dahulu, Memang dulu Alula sempat ragu akan rasa yang ada pada dirinya terhadap Orion, Alula kira itu hanya sebatas rasa sayang biasa, karena mereka sudah lama hidup bersama. Alula menepis jauh-jauh jika dia memiliki rasa pada Orion, Alula harus konsisten, dia tak mau hubungan persahabatan yang sudah di bangun lama runtuh seketika hanya karena cinta yang datang tanpa permisi.

Sosok Altair bukan pelarian untuk Alula, melainkan Alula benar-benar mengangumi seorang Altair Draco, kepribadian yang dewasa dan Humble membuat Alula mengagumi Altair yang sekarang menjadi kekasihnya. Dengan seiring berjalannya waktu, Altair mulai masuk sepenuhnya dalam hati Alula, perlahan Alula mulai bisa melupakan perasaan anehnya pada Orion, hingga saat ini Alula sudah terbiasa dengan kehadiran Orion yang mengambil peran layaknya sebagai seorang adik bagi nya.

"DOR !" Alula tersentak kaget saat Orion yang mengejutkan nya, dengan refleks Alula juga sempat memukul kencang dada Orion.

"Yak Monyet !" Marah Alula, sambil menghapus sisa-sisa air matanya.

"Sendirian aja, kenapa gak ajak gue kalau mau ke rumah pohon ?"

Saat di Balkon kamar miliknya, Orion menatap pada lampu-lampu rumah pohon yang menyala, Orion dapat memastikan jika di rumah pohon pasti sedang ada Alula, kebiasaan Alula saat tengah mumet atau bosan, dia selalu berdiam diri di rumah pohon.

"Penting banget ajak lo segala ?" Sinis Alula.

Sebetulnya saat di sekolah tadi, Alula mencoba untuk bersikap biasa saja pada Orion, namun anehnya dia cukup tak nyaman, rasanya sulit untuk di jelaskan, Alula cukup canggung saat mengetahui Orion yang pernah menyimpan rasa padanya.

ORION AURIGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang