19. Sick

299 36 1
                                        

~" Terimakasih Bunda, kau lah malaikat terbaik tanpa sayap sesungguhnya"~◦•●◉✿ ORION AURIGA ✿◉●•◦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~" Terimakasih Bunda, kau lah malaikat terbaik tanpa sayap sesungguhnya"~
◦•●◉✿ ORION AURIGA ✿◉●•◦









Libur sekolah ini, Orion lebih memilih bermalas-malasan di kamarnya, terlihat sudah pukul 09.30, Orion belum juga kunjung bangun dari tidur nyenyak nya.

Sandra sudah bolak-balik ke kamar Orion untuk membangunkan sang anak, namun nihil hasilnya masi sama Orion masi betah memejamkan matanya di balik selimut tebal nya.

"Rio bangun." Ucap Sandra sambil mengguncangkan tubuh Orion dengan lembut.

"Euggghh." lenguh Orion di dalam tidur nya.

Bukan nya bangun, Orion semakin menarik selimutnya menjadi menutupi bagian seluruh tubuhnya. Sandra yang melihat itu di buat mendenggus sebal.

"Astaga ini anak," greget Sandra.

Pasrah sudah Sandra membangun kan anak bungsunya yang notabene susah untuk di bangunkan, kini dia lebih memilih keluar dari kamar Orion.

"Dasar anak Abraham." gerutu Sandra di sepanjang perjalanan menuju Living room.

Sesampainya di living room Elara melihat kedatangan sang Bunda yang tengah menggerutu seorang diri, dia hanya menggelengkan kepalanya saat melihat Sandra tengah kesal dengan tingkah laku adiknya yang sangat susah di bangunkan.

"Adik kamu tuh susah banget di bangunkan," sebal Sandra yang lebih memilih mendudukan dirinya di samping Elara.

"Anak Bunda tuh," Gumam Elara.

"Anak Ayah," timpal Sandra.

"Anak kalian lah."

Mendengar ucapan Elara membuat Sandra menatap malas ke arah anak sulungnya itu, sementara Elara di buat terkekeh saat melihat raut wajah kesal Sandra.

"Sabar ya Bunda,"

"Always everytime everything."

"Bunda," panggil Elara.

"Kenapa kak ?" tanya Sandra yang memberhentikan Aktivitas-nya saat hendak menyeruput teh hangat nya.

"Kok Ara gugup banget ya, kalau nanti misalnya Evan benar-benar mau ajak Kakak ke jenjang yang lebih serius," Gumam Elara membuat Sandra terkekeh.

Sejenak Sandra menyeruput tehnya terlebih dahulu, beberapa detik berikutnya Sandra meletakkan teh nya di atas meja. "kenapa gugup ? di bawa santai aja kali kak," ujar Sandra dengan kekehannya.

"Gak bisa Bunda, gugup banget tau, apa lagi Ara belum pernah bertemu sama keluarga nya Evan, nanti bagaimana kalau mereka gak suka sama Ara ?" Overthinking Elara.

"Hussss ah gak boleh bicara gitu, Bunda yakin keluarga Evan pasti suka kakak, jangan overthinking gitu dong,"

"Iya Bunda." Gumam Elara

ORION AURIGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang