~" Meski pun kau Bukan lagi Dunia ku, tapi Aku tak rela melihat kau menangis."~
◦•●◉✿ ORION AURIGA ✿◉●•◦Hari ini adalah acara festival sekolah, para murid Edelweis senior high school tengah berkumpul di lapangan menikmati acara yang di adakan di sekolah mereka.
Di acara festival ini banyak Stan Bazar yang berjajaran di pinggir lapangan sekolah, mulai dari Stan makanan, Stan minuman, Baju, foto booth, dan masi banyak lagi.
Sebagai Anggota OSIS jelas Ocha sangat sibuk mengurus kelangsungan jalan nya acara festival sekolah mereka. Terkadang Ocha juga merasa bersalah dengan Orion, karena belakangan ini dia jarang sekali memberi kabar pada sang kekasih. Dalam diri Ocha, dia berjanji setelah acara festival ini selesai Ocha akan menghabiskan banyak waktu untuk Orion.
"Ugghh akhir nya acaranya berjalan dengan baik," ujar Lesya yang baru saja datang dan langsung mengambil duduk di samping Ocha.
"Ini karena kerja keras kita semua." Gumam Ocha sambil memperhatikan Lesya yang menyandarkan tubuhnya di bangku taman.
Lesya melirik Ocha sekilas, membuat pandang mata mereka bertemu. "pacar lo nggak masuk ? Gue tadi cuma lihat Artur aja, biasanya kan Orion sama Artur tak terpisahkan," Ucap Lesya lalu kemudian mengalihkan pandangannya metapa lurus ke depan.
Ocha mengerutkan dahinya sejenak. "Masuk kok, tadi dia hubungin gue, walaupun gue gak sempat balas chat-nya,"
"Jujur aja nih, Davin kadang suka cemburu tahu kalau gue itu sering banget sibuk di OSIS, bahkan sampai marah-marah nggak jelas sama gue," curhat Lesya.
Saat Davin dan Lesya berbicara private berdua, Davin meminta Lesya untuk kembali padanya. Karena memang hubungan mereka kandas hanya kesalahpahaman, apa salahnya mereka mencoba memperbaiki semuanya, sebelum semuanya terlambat.
Lesya yang notabene masi benar-benar sepenuhnya mencintai Davin jelas dia sangat mau kembali pada Davin dan memulai semuanya dari awal.
Ocha terkekeh sedikit mendengar ucapan Lesya. "Jangan kan Davin, kadang Orion juga Tantrum liat gue sibuk terus di OSIS, apa lagi belakang ini gue benar-benar sibuk banget."
"Tantrum nggak tuh." Ujar Lesya di iringi tawanya.
"Awalnya dia coba ngertiin gue yang sibuk terus, tapi lama kelamaan dia kesal liat gue yang sibuk banget. Pernah ngambek juga sama gue beberapa hari,"
"Terus itu lo bujuk-bujuk nya gimana ?" tanya Lesya penasaran.
"Ya gue bujuk baik-baik, gue bicarakan baik-baik sama dia."
"Gue salut deh sama lo Cha, sabar banget ya lo ngadepin sikap Childish pacar lo,"
"Ya mau gimana lagi Sya, wajar aja sih dia kan dua tahun di bawah gue. Di sini gue mencoba mengerti sikap Childish-nya Orion, di balik sikap Orion yang seperti itu sebenarnya dia itu nurut banget sama gue asal lo tau," Ujar Ocha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ORION AURIGA [END]
NonfiksiWARNING⚠️ AKUN INI BERSIFAT PRIVAT, HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. 17+ "Gue gak suka lo tawuran-tawuran gitu Rio !" Kesal Alula yang kini duduk di samping Orion. "Maaf khilaf," "Khilaf nanti di ulang lagi." "Ya berarti khilaf lagi." Mendengar uc...