Dulu, Rachel hanyalah sekadar orang asing yang kebetulan bekerja di tempatnya. Hanya sekadar angin lalu dan tak pernah menarik seluruh perhatiannya. Keadaan itu berbalik saat ia mulai mencoba mendapatkan Rachel. Saka mulai diam-diam sering mencuri pandang dan sering mendekatkan diri bahkan mengirim berbagai pesan yang sebenarnya tak pernah ia lakukan.
Semakin lama Saka semakin sadar jika hal itu menarik rasa penasaran yang lain. Saka tidak sekali atau dua kali mendengar beberapa orang membicarakan tentang Rachel. Awalnya ia mengabaikan bahkan merasa tidak begitu peduli. Sialnya, Saka mulai jengah dan tidak suka ketika mendengar omongan tidak sedap yang dilayangkan pada Rachel.
"Lo sadar gak sih kalau Pak Saka sering lihatin Rachel?"
"Halah, Rachel-nya aja yang ganjen. Dia cari perhatian terus sama Pak Saka."
"Rachel kalau sama Mas Rangga aja centil banget. Gue rasa dia juga mau deketin Pak Saka biar kerjanya enak dan bisa malas-malasan."
"Aku pernah dengar kalau Rachel punya banyak hutang. Jadi, aku pikir Rachel deketin cowok kaya biar dia bisa manfaatin uangnya biar bisa bayar hutang."
"Rachel mau jadi pelakor? Pak Saka kan udah punya pacar."
Saka tidak akan menyangkal jika ia memang terlalu menunjukan rasa perhatiannya pada Rachel. Hanya saja ia tidak mengira jika itu semua justru membuat Rachel dipandang tidak benar.
Maka biar Saka yang menyelesaikan semuanya. Sebab Rachel sudah menyetujui pernikahan itu, Saka akan meluruskan dan membuat semua orang paham apa yang sebenarnya terjadi.
"Saya udah putus sama Amanda dan akan segera menikah sama Rachel."
"Pak," sela Rachel langsung. "Saya dipecat?" Rachel kembali bertanya.
Saka berdecak kesal, ditatapnya Rachel dengan tatapan lembut. "Iya, Rachel. Kamu udah dipecat," jawabnya. "Aku udah ngomong juga kok sama Nenek, dan Nenek setuju."
Aku? Seketika bulu kuduk Rachel meremang. Apalagi tatapan mata Saka begitu lembut dengan seulas senyuman yang terus ditunjukan padanya. Apa lagi rencana Saka kali ini?
"Semangat kerjanya, Rachel. Ini hari terakhir kamu kerja soalnya." Saka melambaikan tangan lalu pergi meninggalkan Rachel dan Devina yang mematung.
Devina memutar badan sepenuhnya ke arah Rachel. "Apa maksudnya? Mbak ketinggalan berita apa sampai gak tahu apa yang dimaksud sama Pak Saka?"
Rachel meringis melihat tatapan tajam yang dilayangkan oleh Devina. "Mbak, nanti aku jelasin semuanya," ujar Rachel lalu meraih tangan Devina.
"Kamu beneran mau menikah sama Pak Saka?" Devina kembali menuntut sebuah jawaban yang pasti. "Pak Saka gak mungkin asal ngomong kan barusan?"
"Nanti Mbak pulang sama aku. Aku bakal jelasin semuanya." Rachel tidak mungkin menjelaskan sekarang. Selain karena banyak orang yang mungkin akan mendengar pembicaraan mereka, ia juga takut akan mengganggu pekerjaannya.
"Harus. Kamu memang harus menjelaskan semuanya."
Rachel meringis sembari mengangguk kecil.
••••
"Jadi gitu, Mbak."
Devina mendaratkan cubitan kecil di lengan kanan Rachel. "Gitu gimana? Kamu kan belum cerita apa-apa, Chel," keluhnya jelas sekali kesal. "Cerita yang benar sebelum sampai ke kontrakan."
"Ya gitu, Mbak. Aku memang mau menikah sama Pak Saka," ujar Rachel berusaha setenang mungkin.
"Tiba-tiba banget kamu mau menikah sama Pak Saka. Ada masalah apa sebenarnya sampai kamu mau menikah sama Pak Saka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceDemi mendapatkan warisan, Saka Gumilang rela menurunkan gengsi dan melamar Rachel Samantha yang tidak lain ada karyawannya sendiri. Masalahnya, Rachel sudah memiliki kekasih. Saka bingung bagaimana mendapatkan Rachel yang super cerewet dan keras ke...