"Dih, lo ngapain ke sini? Katanya mau mesra-mesraan sama Rachel." Rangga memperhatikan Saka penuh tanda tanya. "Mana muka lo kusut banget lagi. Kenapa sih? Masa baru menikah lo sama Rachel udah berantem?"
Saka menjatuhkan diri di atas sofa berukuran sedang yang ada di ruang kerja Rangga. "Lo bisa tampar gue gak? Gue kayaknya dari tadi mimpi terus," ujarnya putus asa.
Mendengar itu kontan membuat Rangga mendekati Saka. Ada yang salah dengan sahabatnya. "Lo kenapa?"
"Rachel benci sama gue."
"Itu gue udah tahu," sahut Rangga. "Rachel dari dulu juga gak suka sama lo, kan?"
"Bukan itu." Saka mengerang kesal. "Rachel benci sama gue. Dia mau balas dendam sama gue. Ternyata keluarga gue udah buat keluarga Rachel berantakan, Ngga."
Rangga melongo. Masih tidak paham apa yang sedang dibicarakan oleh Saka sekarang. Saka terlihat seperti orang yang bingung sekaligus putus asa. "Jelasin yang bener. Jangan buat gue ikutan bingung kayak lo. Jelaskan semua masalahnya dari awal."
Penjelasan yang dibeberkan Saka terdengar pelan. Sesekali laki-laki itu menarik napas dalam-dalam lalu ia embuskan secara kasar. Tidak jarang tangannya bergerak untuk mengacak rambutnya begitu frustrasi. Kepingan kata yang diucapkan Rachel masih jelas dan membuat sebagian dirinya merasa sakit.
"Jadi, orang yang waktu itu ditabrak sama Nyokap lo ternyata Ayahnya Rachel?" Rangga ikut menghela napas kasar selesai mendengarkan penjelasan dari Saka. "Lo baru tahu sekarang soal ini? Dan Rachel juga baru tahu kejadian itu semua akhir-akhir ini?" tanyanya lagi yang dibalas anggukan kepala oleh Saka.
"Rachel pergi. Dia pergi sama Bima. Dia ninggalin gue."
Rangga pernah melihat Saka putus cinta, dia ada di saat Saka merasa sakit hati karena Amanda lebih memilih Fajar daripada dirinya. Namun, saat itu Rangga tidak melihat tatapan putus asa sekaligus penuh kesakitan yang terpancar dari mata Saka. Kali ini berbeda. Tatapan menyedihkan itu jelas sekali terpancar dari kedua mata Saka.
Jadi, apa Saka sungguh sudah mencintai Rachel?
"Rachel yang bilang kan kalau hubungan kalian gak akan selesai begitu saja?" Rangga menepuk bahu Saka. "Itu artinya lo bisa memanfaatkan itu buat membalikan keadaan. Lo bisa meluluhkan Rachel selama kalian masih bersama."
Tatapan mata Rachel sudah tidak hangat lagi. Saka baru menyadari jika tadi Rachel menatapnya begitu dingin dan asing.
"Lo harus lihat gimana bencinya Rachel pas natap gue, Rangga."
"Lo gak salah, Saka. Rachel gak bisa gitu aja benci sama lo. Lagian kejadian itu kan bukan gara-gara lo," ungkap Rangga mencoba membuat Saka tenang.
Ponsel Saka yang berdering membuatnya mengurungkan niat untuk menyanggah perkataan Rangga. Ia memilih terlebih dahulu melihat siapa yang menghubunginya. "Rachel," ujarnya pada Rangga.
Senyuman kecil terbit di bibir Rangga. "Angkat. Ngomong pelan-pelan sama dia nantinya.
"Hallo, Chel."
"Kamu di mana? Ayah mau ke rumah. Kamu bisa pulang dulu gak?"
Suara lembut Rachel sempat membuat Saka terbuai. Membuatnya seakan lupa jika tadi Rachel tidak pernah melontarkan kata-kata yang membuatnya sakit. Namun, kenyataan itu lagi-lagi membuat Saka sadar jika yang telah terjadi bukanlah sekadar mimpi belaka.
"Pulang dulu. Kita harus tetap berpura-pura sebagai pasangan suami istri yang harmonis. Aku mau bohong sama Ayah kamu seperti yang beliau lakukan selama ini."
"Oke." Saka memilih menyetujui permintaan Rachel tanpa berpikir dua kali. "Aku pulang sekarang," katanya.
"Rachel udah ada di rumah?" tanya Rangga penasaran ketika Saka langsung bangkit dan bersiap akan pergi. "Dia udah baikan? Dia nyuruh lo balik?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Love You
RomanceDemi mendapatkan warisan, Saka Gumilang rela menurunkan gengsi dan melamar Rachel Samantha yang tidak lain ada karyawannya sendiri. Masalahnya, Rachel sudah memiliki kekasih. Saka bingung bagaimana mendapatkan Rachel yang super cerewet dan keras ke...