Let Me Love You

67 1 0
                                    

"Jadi, Rachel balikan lagi sama Bima?" Saka sedikit memiringkan kepala untuk melihat Rachel dan Bima yang sedang berdiri di seberang sana. "Oh, gue lupa kalau dari dulu Rachel emang masih deket sama Bima."

Jadi jemput gak? Kalau gak jadi aku mau pulang naik ojol.

Saka memastikan berkali-kali jika pesan yang dikirim Rachel memang untuk dirinya. Tadi sore, Saka memang menjanjikan diri untuk menjemput Rachel, tapi sekarang ia justru melihat perempuan itu sedang bersama mantan pacarnya. Bukankah itu artinya Rachel akan pulang bersama Bima?

Kok nyebelin cuma dibaca doang?! Aku pulang sendiri aja deh.

Semakin heran saja Saka rasanya. Bagaimana bisa Rachel memilih akan pulang sendiri di saat Bima ada di sebelahnya? Saka buru-buru menjalankan kembali mobilnya. Ia harus segera menghampiri Rachel sebelum perempuan itu benar-benar pulang naik ojek.

Bima dan Rachel sedikit terkejut melihat kedatangan Saka. Namun, keduanya sama-sama melemparkan senyuman.

"Kamu mau pulang sama Saka?" tanya Bima beralih menatap Rachel.

"Iya. Aku lupa bilang kalau udah beberapa hari ini komunikasi lagi sama dia."

Terlihat Bima mengangguk paham. "Titip Rachel, ya," katanya pada Saka tiba-tiba. "Kabarin aku kalau udah sampai rumah." Kali ini Bima mengatakan itu pada Rachel.

Beneran balikan lagi? Jadi, gue udah gak ada kesempatan? Saka rasanya ingin menghilang sekarang juga. Ia tidak suka melihat Rachel tersenyum begitu manis sembari mengangguk untuk menyetujui permintaan Bima.

Berjalan beberapa langkah, Rachel mulai mendekati Saka. "Ayo pulang. Aku udah ngantuk," katanya yang entah kenapa terdengar begitu manja di indera pendengaran Saka.

Seperti orang bodoh, Saka mengangguk dan berlari kecil untuk membukakan pintu mobil.  "Tolol. Ini gue mau anterin pacar orang kah? Kenapa mereka gak pulang bareng aja?" tanya Saka bergumam kecil seraya masuk mobil.

"Kenapa?" tanya Rachel sedikit aneh melihat Saka yang lebih banyak diam sejak mesin mobil dinyalakan.

"Enggak, aku lagi mikir kenapa kamu gak pulang sama Bima aja?" Akhirnya Saka memberanikan diri untuk bertanya demikian. "Kenapa kamu malah pilih pulang sama aku? Kamu sama Bima balikan lagi, kan?"

Tawa renyah Rachel terdengar ketika Saka menanyakan pertanyaan itu. Apa sekarang Saka berpikir jika dirinya kembali menjalin cinta bersama Bima? Pantas saja wajah Saka terlihat masam sejak keluar dari mobil, apa ini yang menjadi penyebab laki-laki di sampingnya ini murung?

"Bima udah sembuh?" Saka bertanya hati-hati.

"Sudah," jawab Rachel berhasil membuat hati Saka mencelos. "Kamu benar. Aku sama Bima udah baikan. Hubungan aku sama dia jauh lebih baik setelah dia benar-benar sembuh."

Selamat tinggal rencana bulan madu dan angan-angan yang sempat kembali Saka pikirkan. Rachel sepertinya sudah bahagia bersama Bima.

Rachel melirik Saka melalui ekor mata. Wajah laki-laki itu terlihat begitu kusut. Bibirnya tertekuk ke bawah dan sialnya itu semua entah kenapa justru terlihat menggemaskan. Rachel sepertinya sudah tidak waras. "Minggu depan datangnya ya ke pernikahan Bima ...."

"Kamu sama Bima udah mau menikah?" Saka mengeratkan pegangan pada stir mobilnya. "Minggu depan? Kamu serius?"

"Kebiasaan banget motong omongan orang," cibir Rachel. "Dengerin dulu kalau aku mau ngomong tuh."

"Maaf."

"Gak perlu minta maaf." Rachel tidak kuasa menahan tawa melihat Saka sekarang. "Yang mau menikah tuh Bima sama orang lain. Dia gak bakalan menikah sama aku."

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang