BAB 8 (sudah revisi)

3.9K 273 2
                                    

Happy reading

***

Di toko roti

Selasa 15:23

"Ini kembalinya mbak," ujar seorang wanita muda sambil tersenyum kepada pelanggan.

"Terimakasih." Pelanggan pun mengambil kembalian itu dan langsung pergi.

Setelah pelanggan itu pergi, wanita muda itu juga melangkah kakinya untuk melihat-lihat stok roti yang di raknya.

Sambil mencatat stok yang sudah mulai habis dan setelah beberapa saat, pintu kembali terbuka untuk pelanggan selanjutnya.

Seorang wanita masuk ke toko roti namun ternyata kali ini bukanlah pelanggan melainkan si ibu dari wanita muda itu.

"Marsha, bagaimana penjualan hari ini?" tanyanya berjalan kearah sang anak dengan kondisi yang agak pincang karena mendapatkan pukulan tak pantas dari suaminya.

Wanita yang di panggil marsha itu menoleh dan segera menghampiri sang ibu.

"Loh? mama kok kesini? mama kan lagi sakit," ujarnya khawatir

Sang ibu hanya tersenyum tulus dan mengelus kepala putrinya. Ia tidak ingin putrinya terlalu khawatir dan merasakan kasihan pada nya.

"Gak papa. Mama kesini hanya ingin memeriksa toko dan kalian bertiga," ucapnya lembut.

"Aku baik baik saja,ma. Lagi pula aku juga di bantu oleh ashel dan kathrin." Mendengar jawaban dari putrinya membuat wanita tua itu tersenyum saat melihat anak-anaknya sangat akur.

"Makasih ya udah mau bantu mama."

Marsha kemudian mengangguk sebagai jawabannya. Tentu, ia sangat senang bisa berguna untuk sang ibu.

Marsha pun membantu ibunya untuk berjalan dan mendudukkan sang ibu di kursi terdekat. Setelah nya sang ibu kemudian menatap putrinya.

"Adik-adikmu mana?sha," tanya indah selaku ibu dari 3 orang anak.

"Mereka ada belakang ma lagi manggang roti," jawab Marsha.

Indah mendengar itu membuat nya mengangguk. Ia bersyukur memiliki anak-anak yang berbakti seperti mereka. "Mama beruntung kalian sudah mau berkerja sama untuk membantu mama."

"Harus dong ma!ini sudah kewajiban kami sebagai anak harus membantu ibunya dalam kondisi apapun." Ucapan marsha barusan membuat indah tidak bisa menahan senyum.

Selang beberapa saat, seorang gadis kecil datang dari pintu dapur dengan nampan yang diatasnya roti baru di panggang.

"Kak Marsha!! ini rotinya sudah matang," ucapnya dengan nada cemprengnya yang khas,ya itu adalah si bungsu bernama kathrin.

Marsha yang mendengar itu, langsung menghampiri kathrin dan mengambil nampan itu.

"Terimakasih, sayang." Marsha berkata lembut dan segera meletakkan roti itu rak.

Kathrin pun tersenyum puas dan kemudian tidak sengaja mengalihkan pandangannya kearah ibunya.

Indah yang sedari tadi menatap si bungsu hanya bisa tersenyum hangat serta melambaikan tangannya.

"Mama!!" kathrin dengan cepat berlari kepelukan sang ibu.

"Ya ampun.." indah sedikit terkejut namun dengan cepat memeluk si bungsu juga.

"Mama atau gak? aku sudah bisa manggang roti lo!!aku diajarin sama kak Marsha dan kak ashel." Kathrin berkata sedikit sombong. Jelaslah ini adalah suatu kebanggaan sebabnya setelah gagal beberapa kali pada akhirnya untuk pertama kali dalam hidupnya ia bisa memegang roti tanpa hangus. Mendengar ucapan kathrin membuat indah terkekeh sekaligus bangga atas pencapaian sang bungsu.

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang