BAB 15 (sudah revisi)

3.3K 241 3
                                    

Happy reading

***


Sabtu,06:30

Pagi yang cerah,burung berkicau yang indahnya mengiringi seorang gadis yang sedang bersiap-siap untuk pergi ke tempat kerjanya.

"Uhmm..gini aja kali ya?" Ucapnya sembari berkaca di cermin panjang untuk melihat penampilannya.

Dengan atasan putih dan celana berwarna coklat muda sangatlah cocok untuk membalut tubuhnya.

Setelahnya ia mengambil tasnya dan mengalungkan jas putihnya di tangan kanannya lalu keluar dari kamar.

saat menuruni tangga, ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan yang mana terdapat nenek dan kakeknya sudah menunggu.

"Selamat pagi, sayang." Sapa sang nenek sembari tersenyum manis.

Lulu pun membalas tersenyum.
"Selamat pagi, oma," jawabnya lembut.

Lulu pun berjalan kearah meja makan, menarik kursi dan duduk berhadapan dengan nenek dan kakeknya.

"Ini sarapan untukmu," ujar sang nenek sambil meletakkan sepiring roti panggang dan susu untuk cucunya.

"Terimakasih oma.." Usai bercakap Lulu segera memakan sarapannya.

Lulu makan dalam diam, tidak suara hanya keheningan, tidak setelah sang kakek angkat bicara.

"Jadi lu, opa dengar dari papamu,kamu bakal tinggal di sini selama 2 tahun?" Tanya sang kakek.

"Iya, opa.." Jawabnya,sang kakek pun mengangguk.

"Kira-kira opa tahu gak soal keberadaan mama?" Batin lulu, sejujurnya ia masih penasaran dan sangat ingin bertemu dengan sang ibu.

Setelah pertimbangan yang cukup lama, akhirnya lulu pun angkat bicara."Opa.."

Sang kakek pun menatap cucunya itu."Ya?"

"Boleh Lulu tanya sesuatu?" tanya lulu sedikit takut akan reaksi sang kakek.

"Tanya apa?"

Dalam posisi ini, entah kenapa mulutnya tidak bisa berbicara dalam kata lain tertahan selama beberapa detik.

Sang kakek yang bingung, kenapa cucunya hanya diam itu pun kemudian memanggilnya.

"Lulu?"

Lulu pun tersadar dan sekarang menatap gugup sang kakek.

"Opa.. aku mau tanya soal..uhmm..soal..soal toko roti yang ada di perempatan itu lo." Lulu berkata terbata-bata.

"Huh?apa yang kamu bicarakan, lu?"

"Itu lo, masa opa gak tahu?" perjelas lulu dengan harapan sang kakek mengatakan yang sebenarnya.

"Opa, tidak tahu dengan toko roti yang kamu bicarakan," kata sang kakek. "Dan sebaiknya kamu jangan kesana." Tambahnya lalu berdiri dan pergi begitu saja.

Lulu sendiri tampak bingung dengan larangan sang kakek. Kenapa ia dilarang?

Semua pertanyaan itu masih berada di otaknya yang kemudian menatap shani selaku neneknya, namun bukannya menjawab malah mengalihkan pandangannya kembali pada makanannya.

Sekali lagi, ia belum menemukan titik terang untuk keberadaan ibu dan adiknya.

Skip

Singkat cerita, akhirnya lulu memutuskan untuk berangkat kerumah sakit menggunakan mobil pribadi pemberian Kakeknya.

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang