BAB 17 (sudah revisi)

2.9K 270 8
                                    

Happy reading

***

Sudah 5 hari lamanya, sejak kejadian yang menimpah kathrin, Kathrin masih melawan sakitnya dengan berbaring di ruangan ICU.

Indah sedang melihat putri kecilnya terbaring didalam ruangan dengan kondisi tak berdaya, ia hanya bisa melihatnya dari luar melalui kaca, indah hanya berdiri menahan tangisnya.

"Kenapa kamu belum bangun sayang?" Lirihnya lemah. Sejujurnya ia tidak tega melihat putri kecilnya yang biasanya tertawa dan ceria sekarang terbaring lemah di ruangan ICU.

Sementara itu, lulu yang melihat indah dari kejauhan merasakan hatinya sakit melihat kesedihan sang ibu.

"Ma, aku gak menyangka ternyata mama punya anak lain juga ya?" Batin lulu kecewa.

Dengan helaan nafas yang panjang akhirnya Lulu memberanikan diri untuk menghampiri sang ibu.

Lulu pun berdiri di samping indah, namun sepertinya untuk beberapa waktu indah tidak menyadari akan hal itu.

"Kathrin akan baik-baik saja ma. Aku akan melakukan yang terbaik untuk dia." Lulu berkata.

"Iya, tapi mama merasa bersalah melihat kondisi adikmu." Indah berkata spontan tanpa menyadari bahwa itu adalah lulu, sedetik kemudian ia pun menoleh. Pupil mata wanita itu melebar saat melihat bahwasanya ternyata itu bukanlah marsha yang didalam pikirannya saat itu.

"Kamu?!" Kaget indah. Lulu menoleh, Senyuman kecil tersinggung dibibirnya.

"Ya, ini aku, ma."

Berkedip beberapa kali. Indah mencoba memproses ingatan tentang seorang gadis muda yang berdiri di sampingnya.

"Apa yang kamu lakukan disini?" Indah bertanya dengan penuh antisipasi.

"Mama gak usah takut gitu. Aku disini sebagai dokter yang merawat kathrin," kata lulu kalem. Matanya kembali memandang gadis yang sedang dirawat itu.

"Hanya butuh beberapa hari untuk kathrin sembuh, ma," lanjutnya.

Indah mencoba mengatur nafasnya dan kemudian berkata dengan tenang."Maafkan saya soal kemarin.."

Senyuman kecil tadi perlahan menjadi sedikit lebih lebar saat mendengar pemintaan maaf itu.

"Gak papa, ma." Katanya. "Apakah mama sekarang ingat dengan aku?"

Indah pun menggelengkan kepalanya. Jujur ingatan terlihat cukup kabur untuk mengingat sosok gadis dihadapanya ini. "Saya benar-benar tidak mengingatmu tapi disisi lain entah kenapa saya pernah mendengar nama itu dan bahkan sesuatu aneh selalu terlintas dipikiran saya."

"Ma,aku ngga masalah kalau mama ingat aku tapi izinkan aku untuk selalu dekat denganmu."

Entah kenapa saat mendengar kalimat itu keluar dari mulut Lulu membuat hati indah melembut,ada apa ini? sebenarnya siapa dia?

"Saya tidak menyangka kau seorang dokter yang menyelamatkan nyawa anak saya," ucap indah lembut.

"Iya ma, omong-omong tidak apa kan aku panggil mama ke bibi?" Tanya Lulu ragu-ragu.

Indah lalu mengangguk, ia sama sekali tidak keberatan jika lulu memanggilnya dengan sebutan 'mama', malah itu membuat hatinya terasa hangat.

Lulu lalu tersenyum ketika mendengar itu.

"Mama!" Sesaat kemudian tiba-tiba terdengar seruan seorang gadis kecil yang sedang berlari kearah indah, sontak suaranya membuat mereka menoleh.

brugg

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang