Happy reading
***
Keesokan harinya
Di apartemen chika
Seperti hari biasanya, indah selalu bangun lebih awal dari yang lain. Ia melakukan itu untuk memasakkan sarapan untuk anak-anak nya.
Orang pertama yang bangun setelah indah adalah chika. Ia menghampiri sang kakak untuk menyapa nya.
"Pagi kak." Sapa chika saat menarik kursi di meja makan. Indah pun menoleh dan tersenyum. "Pagi, chik."
"Anak-anak belum bangun ya?emangnya mereka gak sekolah apa?"
"Mereka hari ini libur chik, 'kan hari ini adalah hari minggu. "
Chika pun menepuk keningnya karena kelupaan. "Oh iya lupa."
Indah hanya tersenyum dan kembali pada pekerjaan nya. Chika menatap indah, tangannya menopang pipinya saat menatap kesisi kanan sang kakak.
"Kak? Kakak masih sedih ya yang soal kemarin?" tanya chika. Indah terdiam dan mengangkat kepala nya untuk menatap sang adik.
"Iya.. Aku hanya sedih saat mereka menuduhku.. Terutama mama shani. Ia sudah percaya padaku tapi kepercayaan itu hilang seketika." Tuturnya dengan nada sedih.
Chika yang merasa 'kasihan' pada indah pun beranjak dari kursinya. Mendekati indah dan berkata. "Sabar ya kak, kita pasti bisa melewati semua ini."
Indah tersenyum tipis namun disisi lain merasa curiga dengan adiknya. Namun dengan cepat ia tepis pikiran negatif itu.
"Maaf kak, tapi menurutku kita imbas sekarang.." Batin chika.
Tak berselang lama, suara serak yang terdengar familiar pun membuat kedua menoleh. "Selamat pagi"
Indah dan chika tersenyum saat melihat kathrin, ashel dan juga marsha yang bangun bersama.
"Selamat pagi, Anak-anak mama.."
"Selamat pagi, para keponakan ku"
Indah pun kembali menatap chika. "Chik, kamu duduk saja sama mereka. Bentar lagi sarapan mau jadi." Chika mengangguk dan bergabung mereka yang sekarang duduk dimeja makan.
"Hehe.. Imut banget keponakanku.." Ucap chika memencet-mencet pipi kathrin pelan yang masih dalam mode mengumpulkan nyawanya.
"Mm, jangan tante.." Omel kathrin, bukannya marah chika hanya tertawa kecil melihat kelucuan keponakannya dan berhenti menganggunya.
Tepat setelahnya, indah selesai memasak sarapan. Ia membawa piring di kedua tangannya dan menaruhnya di meja. Aroma semerbak makanan rumahan memang tidak ada duanya.
Masing-masing dari mereka mengambil makanannya sendiri. Yang awalnya mengantuk berubah menjadi fresh ketika sesuap makanan enak itu melewati kerongkongan mereka.
Disisi lain
Keluarga ariesandy juga menikmati sarapan mereka. Namun dengan sedikit perbedaan, mereka menikmati makanan dalam diam.
Ketegangan tercipta antara keluarga itu. Terutama ayah dan anak yang kemarin berkelahi hanya diam-diam saja.
Diam-diam bae lo pada.
Ekhem
Keheningan pecah saat salah satu dari mereka berbatuk. "Em.. Ayamnya adel ambil ya?" kata adel mengambil ayam yang tinggal satu potong di piring, berharap ada yang mengomel.
Namun nyatanya tidak ada, mereka hanya menatap adel sejenak dan kembali pada makanan di depan mereka.
"Shit! Situsi macam apa ini?!" batin adel ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi)
Storie d'amoreDrama keluarga Ariesandy yang pecah dan berujung perceraian. Akankah keluarga ini bisa bersatu lagi? atau justru akan tetap pecah layaknya kaca? ⚠️Ini hanyalah fiksi,gunakan fantasi liar kalian dan ingatkan jangan membawa ini ke dunia nyata. Bijakla...