BAB 45

2.7K 263 9
                                    

Happy reading

***

Pov oniel

Mobil yang aku kenderai terus melaju ke tempat tujuan yang telah kirimkan oleh pihak kepolisian.

Tempat itu terdapat di sebuah desa mati yang ada di ujung kota,lumayan jauh untuk di tempuh dan memakan waktu beberapa jam.

Aku hanya berharap ini akan segera berakhir dengan bantuan pihak yang berwajib, aku segera mentanjap gasnya.

Genggg (😂)

Setelah beberapa jam akhirnya aku sampai dan berhenti tepat di belakang mobil polisi yang terparkir di depan rumah tua yang kosong.

Aku keluar dari mobil dan melangkahkan kaki ku untuk bertemu kepala polisi yang menangani kasus ini.

"Bapak yakin ini tempat mereka?" Tanyaku saat berdiri di samping pria yang sedang mengamati rumah itu.

"Saya yakin tuan.."

Aku pun mengangguk pelan dan setelahnya kepala polisi memerintah semua anggotanya untuk berpencar.

Aku kemudian melangkah maju masuk kedalam rumah tua itu.Dengan langkah pelan dan pistol aku keluarkan dari sakuku untuk berjaga-jaga.

Didalam tampak minim cahaya, ruangan sedikit lembab dan debu serta dedaunan di mana-mana.

Aku terus maju tanpa mengenal rasa takut, setiap langkahku menelusuri lorong panjang yang di samping ada beberapa ruangan.

Tak berselang lama aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara 2 orang pria saling bercakap yang ada di salah satu ruangan seperti kamar.

Aku dekati perlahan-lahan dan aku sedikit mendengar obrolan itu.

"Bos bagaimana ini?! Dibawah sana polisi telah mengepung kita!" Pria 2

"Udah diam..kamu jangan panik"
Pria 1

"Sial bagaimana ini bisa terjadi?! Ini tidak sesuai rencana!! " Gumam pria 1

Mendengar percakapan itu aku mundur selangkah secara perlahan-lahan tapi pasti dan..

Krek..

Suara ranting kayu terdengar, sial di saat seperti ini aku harus menginjak ranting kayu!

Dengan penuh persiapan, aku menodongkan pistolku di depan menunggu mereka keluar.

Tepat saat salah satu dari mereka keluar untuk memeriksa di saat itulah aku menekan perlahan pelatuk pistol.

1

2

3

4

5

Dann..

Dor!

Suara tembakan terdengar nyaring saat aku berhasil menembak salah satu dari mereka.

Bruk..

Pemuda itu tumbang dengan berlumuran darah dari kepalanya.

Tanganku gemetaran saat menyaksikan sosok mayat yang aku perbuat dengan tanganku.

Nafasku terasa berat dan tidak beraturan saat ini. Ini bukan pertama kalinya untukku.

Menatap tangan yang merupakan pelakunya.

"Oniel.. Ingat kata papa.. Ini terakhir kalinya kamu memegang pistol oke? Jangan pernah pegang benda ini lagi.." Ucap sang ayah

"Baik ayah.. " Balas oniel

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang