BAB 50

3.1K 331 14
                                    

Happy reading

***

Beberapa jam kemudian

16:01

Setelah persidangan dan pertemuan tak terduga indah bersama adik angkatnya membuat mereka bisa bernafas lega lagi dan memutuskan untuk pulang kerumah bersama anggota baru mereka.

Saat mereka pulang, mereka mencium bau sebuah masakan harum dari dapur.

"Widih.. bau apa nih?" celetuk marsha saat bau itu melewati hidungnya.

"Iya benar.. Ini masakan siapa ya?" ucap kathrin juga. Dengan rasa penasaran kedua anak itu segera berlari kedapur. Tibanya mereka di dapur terdapat adel dan ashel sedang duduk meja makan menunggu suatu.

"Lah? Kalian berdua ngapain disini?" Tanya marsha menatap kedua adiknya.

"Nungguin kak flora masak kak,tuh.." tunjuk adel dengan mulutnya dimajukan.

Marsha dan kathrin menatap kedapur ternyata benar, seorang gadis sedang sibuk di dapur dan dialah yang membuat bau harum itu.

Sontak keduanya ikut duduk bersama adel dan marsha menunggu masakan flora.

Tak berselang lama olla, indah, oniel serta greshan dan chika ikut mengikuti mereka ke dapur.

"Lah kalian berempat ngapain?" Tanya olla dengan heran.

"Nunggu sembako.. " Celetuk kathrin.

"Yee ditanyain baik-baik juga.."

Sementara putri-putrinya bergaduh, indah malah menatap ke dapur yang terdapat gadis muda dan tidak lain tidak bukan adalah flora.

Ia pun menghampiri flora yang sedang memasak. "Masak apa flo?"

Mendengar suara itu flora terdiam dan berbalik menatap indah.

"Masak rendang tan.." balas flora terdengar enggan.

"Ohh.. Sini tante bantuin.." ucap indah dengan cepat berdiri di samping flora.

"Eh.. Nggak usah tante.. Biar aku aja.." Tolak flora.

"Udah nggak apa-apa.." Indah tetap bersikeras untuk membantu flora. Hitung-hitung untuk meluluhkan hati flora.

"Aku bilang nggak usah ya nggak usah!! Jangan sok baik deh.." bentak flora segera membuang muka dan melanjutkan masakannya.

Mendengar itu entah kenapa indah merasakan kesedihan di dalam hatinya.

"Flora.. Jangan gitu ketante indah.." tutur sang nenek.

"Udah nggak papa ma.." Ujar indah.

Shani hanya menghela nafas. "Indah..mending kita bantu sebisanya aja.. " saran shani.

Indah pun mengangguk pelan dan menatap punggung flora dengan tatapan sedih.

Sementara ketiganya memasak didapur dengan ketegangan tercipta diantara mereka. Disisi lain juga terdapat sebuah rapat tidak jelas di meja makan yang di mimpi langsung oleh gracio.

"Pa.." Panggil adel.

"Hm." Oniel hanya berdehem

"Itu siapa?" Tanyanya menatap chika yang duduk di samping olla.

"Oh?itu adik angkatnya tante indah.." Balas oniel.

"Udah nikah?" Tanya lagi dengan spontan yang membuat oniel mengeplak kepala adel.

"Owhh.. " Adel tak sengaja menjerit kesakitan.

"Del kamu kenapa? " Tanya sang kakek.

"Papa tuh opa..masa papa pukul kepalaku, " adu adel yang membuat oniel menghembus nafas kesal.

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang