BAB 47

2.7K 290 6
                                    

Happy reading

***

Sudah hampir 3 hari lebih indah berada di rumah sakit dan syukurlah dokter menyatakan bahwa indah sudah sembuh total.

"Yey..mama pulang!" Sorak kathrin kesenangan.

Indah tertawa kecil saat melihat tingkah lucu kathrin.

"Akhirnya mama pulang juga.." Celetuk olla yang selesai mengemasi barang ibunya di koper.

"Iya.. Mama juga senang.."

"Ngomong-ngomong..lulu dan marsha mana? " Tanya indah mencari lulu dan marsha.

"Kak lulu katanya lagi urusan,ma. Jadi dia ngga ikut kalau marsha katanya lagi ada mata kuliah yang dia selesain," balas olla yang membuat indah mengerti dengan itu.

"Yaudah kalau gitu. " Indah perlahan berdiri dan di bantu oleh kedua putri kecilnya.

"Makasih ya.. " Mereka hanya tersenyum saat mendengar itu.

Mereka pun berjalan keluar dari rumah sakit menuju tempat parkir mobil.

Setelah sampai mereka pun masuk kedalam mobil dengan posisi indah di samping olla sedangkan kathrin dan ashel duduk di belakang bersama.

Mesin mobil pun menyala dan mobil memulai berjalan di jalan raya yang tampak di luar beberapa pemandangan indah di pagi hari.

"Ma,untuk sementara waktu ma tinggal di rumah oma dan opa dulu ya? Bareng kami.. " ucap olla menatap ibunya sekilas dan kembali memandang kedepan.

"Mama ngga enak sama oma dan opa karena udah repotin banyak hal.." kata indah gak enakan.

"Udah di buat enak aja ma!" Celetuk kathrin.

Olla yang mendengar itu hanya bisa tersenyum. "Tuh, kathrin aja setuju"

"Yaudah deh.. tapi cuma sebentar kan?"

"Selamanya juga ngga apa ma.." Canda olla.

"Nggak baik.. Lama-lama di rumah orang.. "

"Tapi seru lo ma! atin jadi ada teman main selain kak acel!"

Indah pun menoleh kebelakang, menatap putrinya. "Ohya? Siapa?"

"Kak adel!" Seru kathrin.

"Kak adel selalu main sama aku, ma. Tapi-"

Omongan yang terpotong dari kathrin membuat indah penasaran. "Tapi?"

"Tapi kak acel nggak suka kak adel jadi aku hanya main sama kak adel aja deh.."

Mendengar hal itu, indah menatap ashel yang sudah membuang mukanya.

"Karena apa?" Tanya indah kembali menatap kathrin.

"Nggak tahu.. "

Indah menatap ashel sejenak dan kembali memandang kedepan dengan pikiran yang masih ada di kepalanya.

Singkat cerita akhirnya mereka sampai di rumah besar keluarga ariesandy.

Saat mereka masuk kedalam rumah, ternyata mereka sudah di sambut hangat oleh shani dan gracio.

Shani yang melihat indah pun segera berlari dan memeluknya. "Akhirnya kamu sembuh juga ndah.."

Merasa hangat indah membalas memeluk shani.

"Makasih udah mau terima indah ma.." Tuturnya lembut.

"Pintu rumah ini selalu terbuka untuk mu sayang.." Shani meremas pelukannya untuk melepaskan rindunya.

Indah yang merasakan sesak pun hanya bisa diam karena merasa tidak enak jika memberitahu pada shani.

"Shani.. kasihan indahnya tuh sesak karena kamu.. " Celetuk gracio yang membuat shani dengan cepat melepaskan indah.

Ia menatap indah dengan khawatir.

"Maafin mama ya.. " Pinta shani.

"Gak papa ma.. " Balas indah.

"Kamu tinggal di sini ya untuk sementara waktu, " ucap shani.

"Iya ma.."

Shani lalu menatap olla. "La.. bawa mamamu kekamar nya untuk istirahat, " perintah shani.

"Oke oma.. " Olla kemudian membawa koper indah ke lantai atas dan ikuti oleh indah.

"Kami keatas dulu ya ma, pa.. " ucapnya yang membuat keduanya tersenyum dan mengangguk.

---

Pada malam harinya, pukul 18:03. Diruang makan, meja makan kali ini terasa penuh karena di sini oleh anggota keluarga mereka.

"Ekem.. Jadi oniel bagaimana untuk penangkapan yang kemarin?udah di urus oleh pihak kepolisian? " Tanya gracio membuka topiknya menatap sang anak.

"Udah pa.. dan katanya besok kita harus hadir di pengadilan.. " Balas oniel.

Indah yang dari tadi menyimak tidak mengerti tentang hal yang mereka bicarakan.

"Kenapa kalian harus pergi ke pengadilan?" Tanya indah dan tatapan anak dan ayah itu langsung tertuju pada indah.

"Kamu belum tahu, ndah?" Tanya gracio yang membuat indah menggelengkan kepalanya.

"Jadi kemarin itu.. Oniel berhasil menangkap pelaku yang menikammu.. " Jujur gracio.

"Siapa pa?"

"Dalang dari semua itu adalah suamimu.. " Ungkap gracio. Tidak kaget lagi, indah bahkan bersyukur suaminya mendapatkan pelajarannya.

"Sudah aku duga.. " Lirihnya.

"Jadi kamu mau ikut ndah?" Tanya oniel.

Indah kembali menatap oniel. "Ya.. "

Oniel yang mendengar itu tersenyum dan mengangguk.

"Hmm.. Pa.. " Panggil lulu, oniel pun menatap lulu yang duduk di samping nya.

"Ya?"

"Sebenarnya besok juga lulu harus balik ke singapura," ucap lulu.

"Kamu tenang aja.. kami akan mengantarmu ke bandara dulu dan habis itu kami akan ke pengadilan.." kata oniel lembut.

"Beneran pa?"

"Iyalah.." Indah yang melihat interaksi anak dan ayah itu hanya bisa tersenyum.

Tak berselang lama, saat indah mengalihkan pandangannya kearah yang lain, matanya tertuju pada sosok gadis muda yang menatapnya dengan tajam.

Indah pun memberikannya sebuah senyuman hangat namun bukannya membalasnya, gadis muda itu malah memutar bola matanya malas dan kembali pada memakan makanannya.

"Kenapa dengan dia?" Batin indah

"Jadi dia mantan istri papa? " Batin flora


























Continued..
Terimakasih💐

Bentar lagi 50 bab nich



MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang