BAB 44

2.8K 271 6
                                    

Happy reading

***


Untuk membiarkan ayah dan ibu mereka mengobrol, ketiga nya memutuskan untuk menghampiri Marsha dan yang lain di kantin.

Saat tiba di kantin rupanya terlihat sepi dan hanya mereka bertiga yang duduk menikmati siomay.

"Wah.. Enak banget makannya.." Ujar olla menghampiri mereka yang membuat ketiganya menoleh secara serentak.

Ashel yang melihat olla segera beranjak dari kursinya dan menghampiri olla.

"Kak olla buka mulut nya.. " Ucap ashel yang membuatnya terlihat sangat menggemaskan, olla pun membungkuk dan membuka mulutnya.

"Mmm.." Olla memakan sepotong siomay yang di berikan ashel pada nya. "Enak.. Terimakasih acel.. " Ucap olla tersenyum manis.

Ashel pun tersenyum dan mengangguk. "Cuman kak olla nih yang di suapin? " Celetuk lulu yang jelas juga ingin mendapat perlakuan sama dari sang adik.

Keduanya menoleh dan tertawa kecil, olla kembali berdiri tegak dan ashel juga menghampiri lulu.

"Muka mulut nya.. " Ashel menusuk satu siomay dan menyuapinya pada lulu.

Lulu dengan senang hati membungkuk dan memakan siomay itu, "mm... Enak banget.. "

Ashel yang mendengar itu tampak senang dan gembira.

"Makasih adik tersayang kakak.. " Lulu menepuk-nepuk kepala ashel lembut sebelum kembali berdiri tegak.

Lulu kemudian menatap sosok yang di samping nya, siapa lagi kalau bukan adel dan kembali menatap ashel.

"Abang nya gak di suapin juga? Shel?" Tanya lulu

Ashel terdiam dan menatap adel, bukannya maju, ia malah melangkah mundur sedikit.

Lulu yang melihat sorot mata sang adik merasa tidak tega dan iba.

Ashel masih terlalu kecil untuk merasakan trauma..

Jangankan anak kecil, orang dewasa pun akan trauma jika mengalami kejadian seperti ashel.

Lulu menghela nafas panjang, menatap adel. "Yang sabar ya.."

Adel lalu menatap sang kakak dan mengangguk.

Setelah nya, mereka bertiga duduk bersama Marsha, ashel dan kathrin mengobrol tentang beberapa hal.

Mari kita tinggal kan kakak-kakak dan adik-adik ini dan kembali pada orang tua mereka.

Di kamar 108

"Terimakasih ya sudah mau izinin anak-anak tinggal di rumahmu, " Ucap indah

Oniel menggeleng kan kepalanya. "Itu bukan rumah ku.. Itu adalah rumah mama dan papa.. "

"Yang kamu ucapkan terimakasih itu mama dan papaku bukan aku.. " Sambung oniel

"Tapi kamu kan anaknya.. " Ucap indah

"Iya memang anak mereka tapi bukan berarti segala hal di rumah berhubungan denganku." Ucap oniel

Indah tersenyum simpul dan mengangguk.

Beberapa saat kemudian mereka saling diam karena minimnya topik menciptakan keheningan beberapa detik.

"Ekhem..Indah.. " Panggil oniel yang memecahkan keheningan.

"Ya..? " Balas indah.

"Saya mau tanya sesuatu boleh? " Tanya oniel dengan gugup.

"Boleh..Apa?" Balas indah dengan nada lembut.

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang