BAB 10 (sudah revisi)

3.7K 238 10
                                    

Happy reading

***

"Makasih," ujar seorang gadis sambil mengambil uang dari pelanggannya.

"Kak acel, kita kesana yuk?tuh udah di panggil," ajak gadis yang berada disampingnya merupakan adiknya.

Ashel pun mengangguk, ia mengangkat keranjang berisi roti itu dan melangkah kakinya kearah yang katakan adiknya dimana pelanggan itu sedang duduk di bangku taman .

"Shel, berapa harga ni roti?" Tanya pelanggan itu sambil memilih rotinya

"3,500 doang," jawab ashel

Pelanggan itu mengangguk dan segera memberikan uangnya kepada ashel.

"Makasih.." ashel lalu berjalan lagi untuk menjual roti bersama adiknya.

"Roti.. roti.." teriak kakak adik itu secara bersamaan.

Ashel dan kathrin adalah kakak adik yang beda 1 tahun, namun satu kelas yang sama. Pasalnya dulu ashel mengalami sakit yang lumayan parah dan itu juga salah penyebabnya harus libur sekolah karena berobat dan beristirahat.

Walaupun begitu, setelah ashel dinyatakan pulih ia kini di kenal sebagai anak yang ambisius dan rajin sama halnya dengan kathrin.

Saat mereka sedang asik berjualan tiba-tiba datanglah seseorang yang di kenal dengan ketua osis menghampiri mereka.

"Ada apa ni?" Tanyanya dengan tegas.

Mendengar suara familiar itu sontak keduanya menoleh kearah asal suaranya.

"Eh?gita." Ashel terkejut saat melihat teman sekaligus ketua osis datang menghampirinya. Bukannya apa-apa tapi ia takut jika gita akan menyita barang jualan ini.

Orang yang di panggil gita pun menoleh kearah ashel dengan tatapan acuh tak acuh.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanyanya.

"Hmm, ini kami sedang menjual roti buatan ibu kami," balas ashel gugup sambil memperlihatkan keranjang berisi roti itu.

Gita pun melirik keranjang roti itu dan kembali menatap ashel, seperti nya bukan masalah berjualan roti yang membuat ketua osis ini menghampiri mereka melainkan hal lain.

Kemudian, pandangannya teralihkan dengan seorang gadis yang bersembunyi di belakang ashel sedari tadi.

"Kenapa sembunyi?" Tanya gita mengangkat alisnya saat melihat kathrin yang sudah bersembunyi di belakang sang kakak.

Ashel juga menoleh kebelakang dan menatap kathrin. "Kathrin jangan sembunyi," ucap ashel dan menarik tangan adiknya itu sehingga berdiri di sampingnya.

"Oh?jadi ini alasanmu jarang mengikuti rapat osis,kathrin?" Gita berkata dengan suara yang jengkel seraya menyilangkan tangannya didada.

Kathrin pun menatap gita dengan tatapan kesal dan tajam.

"Menurutmu?" Kathrin menjawab acuh tak acuh.

"Kathrin, saya sangat memerlukan saat rapat sebagai posisi yang menjadi sekertaris OSIS."

"Terus?gue pikirin gitu?" balasnya obat amat dengan urusan osis.

Gita hanya menghela nafas berat dan kemudian menatap ashel. "Ashel, bisa pinjam kathrin nya sebentar?" Izin gita.

"Lo, kira gue barang dipinjam-pinjam?!" Timbrung kathrin yang tidak mau ikut dengan kulkas beku yang ada dihadapannya.

Ashel pun mengangguk namun di saat bersama ia menatap adiknya itu yang memberinya isyarat seolah tidak mengizinkannya, ashel yang bingung pun hanya memiringkan kepalanya

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang