BAB 46

2.6K 285 5
                                    

Happy reading

***

Pukul 22:01

Setelah berhasil menangkap robert, oniel kembali kerumah sakit untuk menjemput adel.

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk," sahut suara yang terdengar familiar siapa lagi kalau bukan indah.

Setelah mendapat izin, oniel masuk kedalam ruangan dan betapa kagumnya ia melihat suatu momen yang indah dan membuatnya hatinya bahagia.

Yang mana momen itu adalah adel tertidur di kursi dengan kepalanya di ujung ranjang yang di tempati indah sementara ia mengelus lembut rambut adel.

Tatapan indah teralih pada oniel dengan senyuman terukir di bibirnya menatap sosok yang mendekatinya secara perlahan."Kamu terlalu lama sampe-sampe dia ketiduran," kata indah hampir berbisik.

Oniel lalu mengangguk pelan.

"Bagaimana? Pekerjaanmu sudah selesai?" Tanya indah.

"Sudah.. Maaf ya jika merepotkan," ucap oniel.

"Tidak apa-apa," balas indah lembut.

Oniel tak bisa menahan senyumnya saat mendengar suara lembut yang jarang ia dengar.

Ia pun menggelengkan kepalanya untuk sadar dan kembali menatap sang bungsu,menepuk-nepuk pelan pundak adel agar terbangun.

"Del.. Adel.. Bangun," kata oniel yang membuat adel sedikit menggeliat.

"Adel.. Bangun.. Ayo kita pulang," kata oniel sekali lagi dan kali ini adel perlahan membuka matanya dan mengangkat kepalanya.

Adel yang masih setengah tidur, mengucek-ngucek matanya sembari menatap sang ayah.

"Papa?" Panggil adel dengan suara seraknya.

"Iya ini papa.."

Adel kemudian berdiri dan merenggangkan tubuhnya.

"Huwaa-" Belum sampai adel menguap panjang, oniel langsung menutup mulutnya.

"Shtt.. Jangan di lanjuti nanti yang lain bangun," peringat oniel dan menarik tangannya.

"Dih.. lagian papa lama," keluh adel dengan memajukan bibirnya karena kesal.

"Ya.. Maaf.. Namanya juga pekerjaan," kata oniel mengaruk tengkuknya yang tidak gatal

Tak ada jawaban, oniel mengacak-acak rambut adel.

"Oh ayolah.. Anak papa gak ganteng kalau cemberut gitu," ucap oniel.

"Gimana ngga cemberut papa udah janji martabak lo ya," ungkit adel yang membuat oniel mengangguk, jelas dia ingat tentang perjanjian dengan anaknya.

"Iya.. papa bakal beliin buat kamu," ucap oniel menyakinkan.

"Yaudah kalau gitu.." Adel kembali dalam ekspresi netralnya.

Sementara itu indah yang melihat momen ayah dan anak itu tertawa kecil, ia merasa nostalgia dengan hal ini.

Adel kemudian menatap indah.

"Mama.. Kalau gitu aku pamit dulu ya?" Pamit adel yang membuat indah menatap adel sembari mengangguk.

Deg..

Mama?

Sejak kapan adel memanggil indah dengan sebutan mama?

Pikiran oniel di penuhi tanda tanya,tak tahu harus berkata apa.

Setelah berpamitan adel menatap sang ayah lagi.Melihat ekspresi kaget sang ayah membuat adel bingung.

MY FAMILY (ONDAH) - S1 (Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang