Kasur ini sangat nyaman, aku nyenyak dan bangun lebih siang, rasanya tidurku puas dan pulas. Cahaya masuk dari jendela kamar yang terbuka. Aku melihat sekitar kamar, sela tak ada disini. Namun di sampingku sudah tersedia sarapan dengan note.
Aku pergi joging sebentar, aku membuat sarapan untukmu, makanlah!, setelah itu aku akan bantu kamu mandi
Membantuku mandi?, aku menggeleng cepat saat membayangkan sela yang membantuku mengganti baju kemarin. Aku buru-buru meraih tongkat, lebih baik aku mandi dulu sebelum sela tiba.
Kamar sela yang lebih besar dari rumahku membuatku kesusahan mencapai kamar mandi. Tak sampai disitu, aku juga butuh waktu lama untuk membuka pakaian. Walau begitu aku bisa melakukannya sendiri. Aku memakai handuk dan perlahan keluar kamar mandi.
Kyaa.....
Sela yang berdiri di depan pintu membuatku kaget. Sela memegangiku agar tak terjatuh.
"Dari kapan kamu disini?" Tanyaku, sela masih mengenakan pakaian olahraganya
"Lima menit"
"Silahkan kalau mau mandi, aku udah beres" kataku melewatinya kembali menuju kasur.
"Aku bantu kamu pakai baju" ujar sela mengikutiku, ia membuka lemari dan mengambil pakaiannya. Aku tak membawa barang apapun, jadi aku akan memakai pakaiannya.
"Aku bisa sendiri sel" ucapku meraih pakaian dari tangan sela.
"Ok, hmm bagaimana dengan pakaian dalam mu?" Tanya sela, aku tersadar aku tak punya ganti, mana mungkin aku pakai punya sela, dan aku gak mungkin gak pakai pakaian dalam.
"Kamu gak ada ganti kan?" Tanya sela lagi, aku menggeleng.
"Aku membeli beberapa untukmu"
"Ha?" Aku kaget melihat sela mengeluarkan beberapa helai pakaian dalam dari paper bag.
"Aku beli tadi malam, dan ini sudah dicuci bersih" jelas sela membuatku semakin kaget, kapan sela punya waktu membelinya?
"Kamu suruh tedy beli?" Tanyaku tak terima jika tedy membelikan benda ini.
"Kamu gila?, bagaimana bisa aku minta tedy beli pakaian dalam untuk pacarku. Aku pesan online, dan membayar lebih agar mereka mencucinya sebelum mengirim kesini pagi ini"
"Oh..., terima kasih" jawabku
"Sini aku bantu" ucapnya, aku menarik tanganku menyembunyikan pakaian dalam yang akan aku pakai.
"Kamu yakin bisa sendiri?"
"Kakiku yang sakit sela, tanganku sehat" jawabku, sela tersenyum lebar.
"Ok, kalau gitu aku mandi"
Aku mendongak memastikan sela sudah masuk kamar mandi. Aku pun memakai underwearku lebih dulu, melepas handuk dan memakai braku.
"Kamu yakin bisa kan?" Kepala Sela tiba-tiba nongol dari balik pintu. Aku spontan meringkuk menutupi tubuhku.
"Selaaa!!!"pekikku, sela tertawa renyah.
"Kenapa?, aku gak boleh lihat?"
"Jangan becanda selaa!!" Pekikku lagi, suara tawa sela masih tersengar sembari ia menutup pintu. Aku malu jika sela memihatku tanpa pakaian, aku pun buru-buru memakai pakaianku.
Sela keluar dengan pakaian lengkap. Rambutnya masih terlilit handuk. Harum tubuh sela semerbak memenuhi ruangan, ia mendekatiku yang baru selesai sarapan.
"Ini" sela mengulurkan telapak tangannya, dua butir pil ada disana, aku pun meminum obat itu.
"Bagaimana kaki kamu?, masih sakit?" Tanyanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, She is my Girlfriend
RomanceLaluna adalah wanita sederhana yang hidup serba susah, bertemu dengan seorang wanita kaya raya. Mereka terlibat dengan perjanjian yang tidak masuk akal, namun mereka perlahan menikmati perjanjian itu.