SATU TAHUN KEMUDIAN
Aku merapikan pakaian dan rambutku sebelum pergi dari toko butik shani.
"Kamu yakin gak mau aku antar?" Tanyanya sebelum aku keluar
"Gak perlu, cafenya dekat kok. Temanku sudah menunggu disana"
"Ok"
Aku baru bekerja di butik shani 6 bulan terakhir. Shani mengajakku untuk membantunya di toko, ia mempercayakan satu toko untuk aku urus, karena ia memiliki beberapa cabang toko yang harus diurus.
Pekerjaan dari shani sangat membantuku. Aku kembali pindah tinggal di kota. Walau tak besar aku bisa menyewa sebuah rumah yang layak dengan beberapa kamar di dalamnya.
Aku memasuki sebuah cafe, dari pintu masuk aku sudah dapat melihat Ayla, ia melambaikan tangan dengan senyum sumringah padaku.
"Maaf ya lama, soalnya nunggu kak shani datang dulu"
"Gak apa, cafenya juga asik kok buat nongkrong lama, kamu pesan dulu gih"
Aku memesan kopi panas dan satu cake, cuaca di luar dingin, lebih baik tidak menyentuh minuman dingin sekarang.
"Bagaimana kabarmu?" Tanyaku
"Baik, kamu ini susah banget diajak ketemu" protesnya
"Maaf Ay" jawabku.
"Gak apa, yang penting sekarang kita udah ketemu" Ayla mengenggam tanganku
"Oh iya, aku juga sekalian mau kasih sesuatu ke kamu" Ayla meraih tasnya, ia memintaku menutup mata.
"Kenapa harus tutup mata?"
"Ayo dong, ini kan kejutan" desak Ayla, aku pun menutup mataku. Ayla meletakkan sesuatu di telapak tanganku.
"Udah bisa dibuka?"
"Udah"
Aku perlahan membuka mataku. Aku terbelalak memihat undangan di tanganku. Aku menoleh ke ayla yang menopang dagunya dan tersenyum malu padaku.
"Kamu serius?" Tanyaku
"Ya dong, masa udah cetak undangan masih dikira bohong"
"Ini tedy yang aku kenal kan?"
"Iya"
Aku masih belum percaya, ku baca ulang nama mereka berdua dan foto yang tertera di undangan.
"Sejak kapan kamu dan tedy?..."
"Mmm, karena kita kerja dengan bos yang sama, pasti sudah kenal. Tapi semakin saling mengenal sejak bos temuin kita makan di satu meja" jelas Ayla.
"Bos?"
"Iya, bos Sela. Siapa lagi?" Ujarnya, aku terdiam. Ya benar, hanya sela bos tedy dan Ayla.
"Selamat ya Ay, aku turut senang"
"Terima kasih, kamu harus datang ya!"
"Ok"
"Tedy juga undang bos, tapi sepertinya bos gak bisa datang"
"Mungkin dia sibuk"
"Ya benar, bos semakin sibuk. Sejak tinggal di Aussie bos cuma 3 kali dalam setahun ini kembali ngurus perusahaan"
"Aussie?"
"Ya, kamu gak tahu bos ke aussie?, bos sudah lama tinggal disana. Sementara kalau bos tidak ada, bos rendi yang pegang perusahaan. Tapi tetap dalam pantauan bos sela" jelas Ayla, aku termangu mencerna penjelasan ayla, pikiranku melayang mengingat sela.
"Maaf kalau kamu gak nyaman aku bahas bos sela" ujar Ayla menyentuh lenganku, aku pun tersadar dan tersenyum tipis.
"Gak apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, She is my Girlfriend
RomanceLaluna adalah wanita sederhana yang hidup serba susah, bertemu dengan seorang wanita kaya raya. Mereka terlibat dengan perjanjian yang tidak masuk akal, namun mereka perlahan menikmati perjanjian itu.