Keesekoan harinya masih dalam rangka perayaan ulang tahun perusahaan, diadakan acara hiking santai dan camping. Pagi-pagi sekali kita berkumpul di pintu masuk salah satu tempat hiking, orang-orang sudah siap dengan pakaian dan peralatan hiking dan camping. Seorang supervisor memberikan beberapa hal sebelum acara dimulai, acara ini dilakukan untuk mempererat kerja sama antar team dan memupuk semangat karyawan dalam bekerja.
Sela yang selanjutnya berbicara setelah supervisor. Sela berdiri di depan kami semua, ia menatap semua orang yang berdiri berbaris di depannya.
"Beberapa hal sudah disampaikan supervisor. Dari saya cukup singkat. Perusahaan berkembang selain karena kecerdasan saya, juga karena pikiran dan tenaga kalian. Silahkan nikmati hari ini, dan kembali kerja dengan lebih keras lagi setelahnya"
Aku mengerutkan keningku. Orang-orang perlahan bertepuk tangan. Aku hanya menggelengkan kepalaku, pidato sela tidak memberikan semangat sama sekali. Satu persatu mulai berjalan. Tedy dan rekannya berjalan lebih dulu dengan memikul dua tas besar yang berisi tenda dan peralatan yang sekiranya mereka butuhkan nanti. Sedangkan aku dan sela menyusul jalan perlahan.
Suasana masih segar dan dingin, aku memasukkan tangannku ke saku jaket, sela juga melakukan hal sama.
"Duluan bos" ucap beberapa orang yang mendahului kamu, aku mengangguk dan menjawab singkat mereka mewakili sela.
"Kamu pernah melakukan ini?" Tanya sela
"Tidak pernah, kamu?"
"Tidak juga, tapi aku suka olahraga. Kalau kamu capek, bilang saja. Kita akan berisitirahat"
"Ok, tapi sepertinya jalannya rata setengah melandai, kita gak mungkin sampai istirahat karena capek"
"Untuk jaga-jaga, kamu gak perlu malu bilang kalau lelah, aku gak mau kamu sampai pingsan"
"Ok"
Tedy bilang dari pintu masuk sampai ke pinggiran danau tempat kita akan camping tidak jauh, jika jalan seperti biasa hanya memakan waktu 45-60 menit. Sudah 30 menit berlalu, langkah kami masih normal seperti biasa, namun perlahan langkah sela melambat, aku pun harus menyesuaikan langkahku dengan sela.
"Apa dibelakang udah gak ada orang?" Tanyaku menoleh ke belakang, sudah 10 menit tak ada yang berjalan melewati kami, aku juga tak mendengar suara siapapun di belakang. Di depan juga tak ada orang, hanya kami berdua.
"Sela, kita harus lebih cepat jalannya" desakku, sela tak menjawab.
"Sel.." panggilku lagi, sela melihatku. Wajahnya memerah dan berkeringat.
"Kamu gak apa?, mau istirahat?" Tanyaku, sela menyeka keringatnya dan membuka jaketnya.
"Udah dekat kan?" Tanyanya sambil menyepol rambutnya. Aku menahan senyumku, sela lelah. Tapi ia bersikap seolah kuat.
"Kamu mau minum?" Tanyaku menurunkan ranselku.
"Tidak, kalau kamu haus minum saja" ucapnya, aku pun meminum air itu didepannya sambil meliriknya.
"Kamu yakin gak mau minum?, gak mau istirahat?"
"Gak, ayo cepat!" Sela berjalan mendahuluiku, langkahnya lebih lebar dan cepat. Namun itu hanya bertahan 10 menit, langkah sela kembali melambat. Aku mesejajarkan langkahku dengan sela, ku raih tangannya dan membawanya berteduh di bawah pohon rindang.
"Sini duduk" kataku menarik sela untuk duduk di atas dahan pohon.
"Kamu capek?" Tanya sela, aku menghela napas pelan.
"Iya, aku capek, istirahat sebentar ya" jawabku sembari mengambil jaketnya dan meletakkan botol minum di tangannya.
"Ok, kita istirahat sebentar" ucap sela membuka tutup botol dan meminumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yes, She is my Girlfriend
Roman d'amourLaluna adalah wanita sederhana yang hidup serba susah, bertemu dengan seorang wanita kaya raya. Mereka terlibat dengan perjanjian yang tidak masuk akal, namun mereka perlahan menikmati perjanjian itu.