Perkenalkan, namaku Susan. Karena urusan pekerjaan aku memutuskan untuk menyewa rumah di pinggir kota, sebuah rumah yang sederhana.
Singkat cerita, sudah sekitar dua bulan aku tinggal dirumah itu, sejauh ini semuanya baik-baik saja, aku menyukai rumah ini, kecuali satu hal, yaitu suara kucing di loteng!
Tidurku selalu terganggu karena suara kucing itu, kadang-kadang mereka bertengkar sehingga menimbulkan suara gaduh dan suara jeritan kucing.
Di malam yang tenang, tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada petir, tiba-tiba terdengar suara kucing berkelahi, siapa yang tidak kaget coba?
Senyaman itukah lotengku, sehingga mereka betah sekali diatas sana? atau jangan-jangan mereka malah sudah beranak-pinak di atas sana? Hmm.. sepertinya aku harus secepatnya memanggil seseorang untuk membersihkan lotengku.
Yang perlu kalian tahu adalah, bahwa aku sangat membenci sesuatu yang kotor dan menjijikan, bisa kalian bayangkan berapa banyak kotoran kucing yang ada di lotengku sekarang? Huh…
Aku selalu hidup rapi dan bersih, karena memang itulah yang diajarkan padaku sejak kecil. Mungkin bisa dibilang aku ini orang yang perfeksionis, contohnya setiap habis menggunakan keran di dapur untuk cuci piring atau sekedar cuci tangan, aku akan selalu meninggalkannya dengan keadaan bersih dan kering.
Aku selalu meletakkan bantal-bantal di atas sofa dengan pola tertentu, tidak sembarangan. Aku juga selalu mengelap meja kaca di depan sofa setiap hari sampai kacanya terlihat mengkilat. Kemudian di dalam kamarku ada sebuah meja berlaci, saat menutup laci itu aku selalu mengusahakan agar laci itu sejajar dengan tepi meja
Melakukan hal-hal detail seperti itu memang kesukaanku, walaupun rumah ini sederhana tapi aku harus menjaganya agar tetap rapi!
Aku biasanya meninggalkan rumah mulai dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam untuk bekerja, benar-benar melelahkan. Karena itulah aku tidak pernah menyia-nyiakan waktu refreshing setiap akhir pekan.
Tidak terasa sudah bulan ke-3 aku menghuni rumah ini, namun hal aneh mulai terjadi dan ini bukan lagi tentang suara kucing di loteng.
Suatu hari setelah sarapan, sepeti biasa aku langsung mencuci alat makanku di dapur. Namun, keanehan mulai terjadi disini, aku melihat ada titik/bercak-bercak air di atas keran, padahal aku sangat yakin sudah mengelapnya hingga kering. Aku mengabaikannya dan segera berangkat kerja.
Setelah pulang kerja, aku melihat salah satu laci di meja yang ada dikamarku terdorong agak ke dalam, tidak sejajar dengan tepi meja. Ini adalah keanehan kedua, karena seperti yang kalian tahu, aku orang yang perfeksionis dan tidak mungkin aku ceroboh seperti itu.
Namun karena sudah terlalu lelah, akupun mengabaikannya dan langsung beranjak untuk tidur. Sialnya ditengah malam aku terbangun karena suara gaduh di loteng. Arhh.. pasti kucing itu lagi, tapi setidaknya mereka tidak mengeluarkan jeritan kucing yang memekakan telinga seperti biasanya.
Esok harinya, setelah aku pulang kerja aku duduk di sofa untuk sedikit bersantai. Aku memperhatikan mejanya, aku perhatikan ada goresan-goresan samar di meja kaca itu, sepertinya tadi pagi belum ada.
Kemudian aku perhatikan bantal di sofaku, Polanya berubah!, Baiklah ini sudah keterlaluan! Pasti ada seseorang yang masuk ke dalam rumahku, aku harus menelepon polisi.
Akupun segera mengecek semua barang-barang berhargaku, namun aneh, tidak ada satupun yang hilang. Hmm.. apakah aku terlalu berlebihan? Karena tidak ada bukti yang cukup, kurasa polisi tidak akan menanggapiku jika aku melapor. Sepertinya aku harus menunggu sampai ada bukti yang lebih kuat.
Untuk sedikit menenangkan diri, aku mencoba menonton TV. Aku mengganti-ganti channel TV dan berhenti di sebuah acara berita… “Ada seorang pembunuh yang melarikan diri dan masih menjadi buronan, dia membunuh keluarga pacarnya kerena hubungan mereka tidak direstui oleh orang tua sang pacar, lokasinya berada di kota X”
Aku terkejut, dia berada di kota ini? Baiklah, tenangkan dirimu Susan, aku memang mudah panik dengan hal-hal yang kecil, tidak mungkin dia berada di sini. Aku kan selalu tertib mengunci pintu dan jendela rumah dan kurasa juga tidak ada bekas telah dibuka paksa.
Aku memutuskan untuk tidur, untuk sejenak melupakan hal yang rumit ini. Namun sialnya aku kembali terbangun di malam hari, karena suara gaduh di atas loteng. Arghh.. kucing-kucing sialan, tidak bisakah mereka membiarkanku tenang sehari saja!