Claudia dan Sherly adalah dua gadis cantik yang sudah bersahabat sejak kecil karena memang mereka tinggal berdekatan di satu lingkungan yang sama.
Di malam natal yang indah, orang tua claudia pun pergi untuk merayakan liburan malam natal mereka di akhir pekan ini, dia merasa sedikit gugup dan khawatir karena harus ditinggal sendiri semalaman, jadi dia pun mengundang sahabatnya untuk menginap dan menghabiskan malam bersama.
Kedua gadis itu kemudian berencana untuk bergadang, seharian mereka bersenang-senang melakukan hal yang gadis biasa lakukan, seperti mengecat kuku mereka, menata rambut dan hal lainnya.Ketika sore hari, mereka pun mulai merasa lapar, akhirnya mereka memesan pizza dan memutuskan untuk menonton beberapa film horor.
Malam pun tiba, Mereka pun bersiap-siap untuk segera pergi ke gereja untuk merayakan malam natal. Tidak lupa mengunci pintu, mereka pun segera berangkat dengan gembira.
Setelah pulang dari gereja dan membersihkan diri mereka, mereka pun menghabiskan waktu yang panjang dengan bercerita dan bergosip mengenai anak-anak di sekolah mereka.Sangat serunya percakapan mereka sehingga mereka pun tidak menyadari bahwa waktu sudah melewati tengah malam. Kedua gadis itu juga sudah sangat lelah karena aktivitas yang mereka lakukan seharian ini dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidur.
Claudia langsung naik ke ranjangnya dan merebahkan badannya di kasur yang nyaman, begitu pun dengan sherly yang merebahkan badannya di lantai beralaskan matras yang tidak kalah nyamanya.
Karena suasana kamar yang sepi dan tenang, tidak butuh waktu yang lama untuk Claudia terlelap dalam tidurnya.
Tapi kemudian Sherly terduduk dan naik ke atas kasur, membangunkan sembari menggoyang-goyangkan tubuh sahabatnya itu.
“Claudia, aku ingin es krim,” ucapnya dengan keras.
Claudia yang sangat mengantuk hanya mendiamkan perkataan sahabatnya itu.
“Ayolah, kita turun dan cari es krim,” ucapnya dengan lebih keras.
“Hmm.. aku tidak lapar,” gumam Claudia.
“Tapi aku lapar, dan aku mau es krim” balas Sherly. “Ayolah kita turun”
“Tidak ada es krim lagi di kulkas,” ucap Claudia sambil membalikan badannya “Kita sudah habiskan semua tadi”.
“Kalau begitu ayo ke supermarket dan membelinya beberapa,” jawab Sherly.
“Aku tidak mau es krim lagi,” timpal sahabatnya “Kau pergilah sendiri”.
“Tidak! Aku tidak berani berjalan seorang diri di tengah malam begini”. Sherly memohon “Ayolah kita pergi”.
Claudia yang masih terbaring di ranjangnya berusaha tidak mengacuhkan permintaan sahabatnya itu.
“Kumohon Claudia,” air mata mulai mengalir ke wajah sherly. “Ayolah, aku benar-benar ingin es krim..” Sherly mulai menangis.
Claudia yang sudah mulai merasa terganggu akan rengekan sahabatnya, mau tak mau membuatnya berubah pikiran.
“Ya tuhan, Sherly! baiklah, OK! OK!” sahutnya. “Jika kau benar-benar sangat menginginkannya, baiklah.. aku akan pergi menemanimu ke supermarket. Jadi sekarang tenanglah!” Kedua gadis itu pun segera mengganti pakaiannya dengan cepat dan mengenakan jaket mereka.
Sesaat setelah mereka meninggalkan rumah entah kenapa Sherly langsung menarik tangan sahabatnya dan mulai menyeretnya ke arah jalan yang lain.
“Ini bukan jalan menuju ke supermarket Sherly!” Teriak Claudia.
“Sssssstttttttt!” desis Sherly.
“Kita akan pergi ke kantor polisi. Tadi aku sempat melihat ke cermin, dan aku melihat seorang pria dengan kapak sedang bersembunyi di bawah ranjangmu”.