Kubuka jendela di hari yang cerah. Selalu saja pemandangan ini yang terlihat. Gadis itu duduk membaca novel kesukaannya di antara kursi taman di samping apartemenku.
Gadis berambut lurus panjang yang sangat cantik. Poni indahnya melengkapi ke anggunan wajahnya. Mata savier indah miliknya itu terhalang kacamata minus yang selalu dia pakai tiap hari.
Dia wanita yang sempurna. Bahkan saat aku melihatnya jauh dari ketinggian di apartemen ini. Tetap saja, kecantikannya tidak bisa dia sembunyikan.
Aku tahu dia tengah sendirian. Dia bahkan tidak mengetahui bahwa aku selalu memperhatikannya dari jendela, mungkin karena aku mengaguminya. Juga tidak pernah memperhatikan sekitarnya. Bahkan ketika pria berjaket hitam itu tiba-tiba mendekatinya, hingga gadis itu terlihat kaget. Aku terus mengawasi. Sepertinya pria itu kekasihnya. Pria itu menghalangi pandanganku.
Tapi tak lama setelah itu, suara tembakan terdengar dari kejauhan. Kulihat sekarang gadis itu tewas dengan lubang penuh darah di kepalanya. Orang-orang disana dan pria berjaket hitam itu berteriak ketakutan. Aku bahkan tidak percaya. Aku melihat di sekeliling mencari pelakunya. Tapi penembak itu seakan seperti hantu yang menghilang... Sial!
Aku keduluan!