Saking senangnya, jariku gemetar saat membuka bungkus kamera yang kudapat dengan harga miring dari lelang di pasar online. Sebuah kotak dengan label pengiriman yang bertuliskan namaku. Gembiraku tak terbendung ketika menyadari kamera itu jauh lebih bagus dari harga yang aku bayarkan. Ah, tapi rupanya pemilik sebelumnya lupa melepas memory card kamera itu.
Sebelum mengirimkan email untuk memberi tahu bahwa memory card-nya masih tertinggal di kameraku, aku memutuskan untuk iseng melihat-lihat isi galeri foto yang sudah ada di dalamnya. Aku memasang mode slideshow dan satu per satu foto di dalamnya muncul dalam layar display.
Gambar pertama merupakan foto label pengiriman pada bagian depan paket, alamatnya ditujukan kepada seseorang. Namun foto berikutnya membuat kebingunganku berubah jadi ngeri, ada gambar mayat seseorang yang terbunuh dengan tragis. Foto ketiga kembali memuat foto label pengiriman, kali ini kepada alamat yang berbeda. Foto keempat lagi-lagi menunjukkan mayat orang lain yang dibantai dengan kejam. Begitu terus sampai foto ke sembilan...
Aku melihat foto label pengiriman pada bungkus paket yang dialamatkan kepada diriku sendiri.