"Suatu malam, aku melihat seseorang yang sedang mabuk berjalan keluar dari bar menuju perlintasan kereta api. Dia sangat mabuk sehingga hampir saja dia jatuh di rel kereta yang hendak melintas!"
"Waw! Lalu apa yang terjadi padanya?"
"Aku tidak tahu pasti tapi aku melihatnya masih selamat! Dia berjalan dengan santai menyeberangi rel dan di situ aku melihat dua orang perempuan. Tiba-tiba pria mabuk itu menghampirinya. Dia seperti menodongkan sesuatu sehingga dua perempuan itu sangat ketakutan!"
"Lalu apa yang terjadi,"
"Ya... Dia tidak menghiraukan dua perempuan itu, setelah mengambil beberapa uang dia langsung lari meninggalkan mereka."
"Hmmm.. begitu saja ceritamu?"
"Hei! Ceritaku belum selesai. Di daerah perumahan kulihat pria mabuk itu semakin menggila. Dia melakukan hal yang sama pada sepasang suami istri yang sedang dalam perjalanan pulang."
"Hei! Tunggu dulu... Kau mengikuti pria mabuk itu?"
"Ya.. Iya.. Apa boleh buat. Aku terus mengikutinya...Sayang sang suami melawan dan pria mabuk itu lantas menembakan timah panas dari pistolnya ke kepala sang suami."
"Lalu bagaimana dengan istrinya?"
"Aku dengar istrinya berteriak histeris dan segerombolan orang datang dari kejauhan. Walaupun dalam keadaan mabuk sepertinya pria itu masih punya akal sehat untuk lari... Dia lari sementara orang-orang mengejarnya dari belakang,""Huh... Aku rasa dia mati di hajar oleh orang-orang itu."
"Tidak, dia bukan mati karena itu."
"Hah..? Lalu apa?"
"Dia mati tertabrak sebuah truk setelah berusaha menghindari orang-orang itu. Tubuhnya terseret beberapa meter dan tulang bagian paha dan belikat telah remuk, sebagiannya keluar dari luka yang menganga, dan dia masih hidup!"
"Ugh! Tragis sekali!"
"Nafasnya tersengal-sengal dan matanya menatap kelangit-langit."
"Lalu bagaimana dengan orang-orang yang mengejarnya tadi?"
"Melihat itu, mereka jadi kasihan dan menghubungi keluarga pria mabuk itu. lantas tanpa menunggu lama sebagian dari mereka membawa tubuhnya kerumah sakit terdekat. Aku mengikuti mereka dan saat kulihat lagi pria itu masih hidup. Dengan luka menganga bagaikan sayatan pisau di buah semangka di bagian dada, wajahnya sudah terlihat putus asa?"
"Apakah dia mati setelah itu?"
"Belum, mobil yang membawa tubuhnya mogok di jalanan yang sunyi dan semua orang menjadi panik sementara malam semakin larut. Tidak ada mobil satupun yang lewat. Semua orang berusaha memanggil ambulan namun tetap saja sinyal ponsel menghilang secara misterius."
"Ku harap pria itu tetap bertahan..."
"Memang pria itu masih hidup saat itu. Dia menjerit namun pelan. Dia kehabisan banyak darah!"
"Selanjutnya apakah ada pertolongan datang?"
"Ya. Setelah sekian menit berusaha akhirnya mobil pun kembali hidup. Kami langsung tancap gas menuju rumah sakit. Sesampainya di sana. Pria mabuk itu di masukan di ruang unit gawat darurat."
"Syukurlah... Mungkinkah dia selamat?"
"Jangan senang dulu. Di ruangan operasi. Pria itu di beri obat bius yang salah sehingga tidak membuatnya tertidur malah membuat tubuhnya kejang-kejang dan jatuh kelantai. Para perawat dan dokter pun panik lalu mengambil suntikan penenang, namun jarumnya patah sementara cairan obat itu mengenai mata dan luka yang menganga di dada pria itu. Untuk kali ini dia tidak selamat. Dia mati beberapa menit setelahnya,"
"Hah? Bagaimana bisa sampai seperti itu? Sangat mengerikan dan tidak masuk akal kau ini,"
"Biasa saja. Memang... Begitulah caraku mencabut nyawanya dan membawanya ke Neraka."