Aku pulang awal hari ini, kulihat lampu rumahku menyala. Aku pikir bahwa adikku sudah pulang dari acara sekolahnya. Kunci rumahku kutitipkan padanya. Tetapi ketika kuketuk pintu, tak ada siapa pun yang menjawab. Aku pun berteriak memanggil adikku dan berharap ia tahu bahwa aku sudah pulang.
“Sam, tolong buka pintu! aku sudah pulang!” teriakku.
"Oh kau kah itu kak? aku segera datang" ujar Sam.
Sam pun membuka pintu dan menyambutku.
"Bukannya kau ada acara di sekolah?" tanyaku.
"Oh itu, sudah selesai kok acaranya?" jawabnya santai.
"Hmmm... Baguslah kalau begitu" ujarku.
Malam semakin larut, tiba-tiba Sam datang ke kamarku.
"Kak bolehkah aku tidur disini?" ujarnya.
"Memang ada apa?" tanyaku.
"Hmm... Malam ini aku ketakutan!" jawabnya.
"Bukankah kau seorang pemberani?" ujarku.
"Ya betul, tapi malam ini aku begitu takut!" jawabnya gemetar.
"Oke baiklah, kau ini anak yang manja" ujarku.
Aku pun mengijinkannya untuk tidur di kamarku. Tetapi, pada malamnya.
"Kak aku haus, aku keluar dulu ya!" ujarnya.
"Ya, kau tidak mau ditemani?" tanyaku.
"Tidak usah kak!" tolaknya.
Ia pun keluar kamar menuju dapur. Berjam-jam kemudian ia tak kunjung datang. Aku khawatir, maka dari itu aku menyusulnya ke dapur.
"Sam kau dimana?" tanyaku.
Tak ada jawaban darinya, namun aku terkejut ketika melihat genangan darah berceceran di dapur rumahku. Ku lihat kucing peliharaanku mati dengan lubang dilehernya. Tiba-tiba aku melihat Sam sedang berjongkok membelakangiku.
"Sam ada apa ini?" tanyaku.
"Aku haus kak!" jawabnya.
Aku berteriak ketika melihat Sam berubah menjadi sosok yang mengerikan. Tatapannya tajam dan dari mulutnya muncul dua buah taring. Dari matanya mengisyaratkan akan kehausan. Namun bukan haus pada umumnya, tetapi haus darah.
"Kau bukan adikku! dimana adikku! kau makhluk aneh!" bentakku.
Suasana menjadi hening dan sosok itu pun menghilang. Tiba-tiba terdengar bunyi bel rumahku.
"Kak apakah kau didalam? ini aku Sam!" terdengar suara dari luar
Langsung kubuka pintu rumahku dan memeluk adikku erat-erat.
"Rumah ini tak aman Sam, kita harus pergi dari sini!" ujarku.
"Memang ada apa kak?" tanyanya.
"Nanti kakak jelaskan, ayo naik ke mobil!" ujarku tergesa-gesa.
Ia menuruti perintahku dan bergegas menuju mobil. Ketika di mobil, tiba-tiba ada sebuah pesan masuk di ponselku.
Aku kaget ketika ku buka ternyata itu adalah pesan singkat dari Sam;
"Kak hari ini aku pulang telat, kegiatan di sekolah sangat ramai. Maaf ya kak”
Setelah membaca pesan singkat itu samar-samar kudengar suara..
"Aku haus kak..”