36. Khawatir

58 9 2
                                    

"Mungkin raga kita terpisah, tapi tidak dengan hati kita"

~ Miru ~

__________________________

Miru kembali ke Indonesia bersama dengan keluarganya. Kepulangannya sedari liburan kali ini meninggalkan jejak rindu yang mendalam. Miru memegang cincin pernikahan yang tersemat di jari manisnya dan ia pun tersenyum.

"Bang, adek rindu dengan abang. Cepat kembali dan kita jalani semuanya bersama-sama." Miru bergumam sendiri.

Sepulangnya ia dan keluarga Atmadja dari Negara kincir angin, mereka langsung menyempatkan diri berkunjung ke kediaman Farzan. Miru bertemu dengan kedua orang tua Farzan dan tentunya di sambut dengan hangat oleh keluarga besar Farzan yang lebih dulu menunggu kedatangan Miru bersama keluarganya.

"Selamat ya sayang atas pernikahan kamu dengan Farzan. Terima kasih sudah mau menerima Farzan."

"Sama-sama bu, Miru juga berterima kasih karena ibu dan bapak mau merestui Miru jadi menantu kalian serta istri untuk bang Farzan." Balas Miru yang kini ada di pelukan ibu mertuanya.

"MasyaAllah, sudah nggak manggil dengan sebutan pak lagi ini?" ledek ibu mertuanya dan disambut tawa oleh semua orang.

Miru menggelengkan kepalanya dan tersipu malu. Keluarga Farzan menerima dirinya dengan penuh cinta dan kasih sayang. Ia sadar dengan apa yang didapatkannya ini karena Allah dan juga akibat dari kebaikan orang tuanya yang selalu berpihak pada kebenaran.

🍁🍁🍁

Hari libur yang tersisa seminggu dari kepulangannya, ia gunakan untuk mempersiapkan dokumen-dokumen pengajuan pernikahan secara Negara. Mereka memang sudah sah secara agama, namun tetap harus tercata secara Negara agar tidak jadi fitnah dan memudahkan mereka jika ingin pergi berdua sebagai pasangan suami istri nantinya. Bukan hanya itu saja, Miru juga mempersiapkan segala keperluan resepsi pernikahannya yang akan berlangsung kurang lebih dua bulan kedepan.

Ting!

Kedua sudut bibir Miru terangkat dan bahkan ia tersenyum dengan sangat bahagia ketika mendapat pesan dari laki-laki yang begitu ia rindukan setiap harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua sudut bibir Miru terangkat dan bahkan ia tersenyum dengan sangat bahagia ketika mendapat pesan dari laki-laki yang begitu ia rindukan setiap harinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Long Time & Distance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang