BAGIAN 1. Anak Yang di Titipkan

254 20 3
                                    

Di suatu pagi yang cerah, Samuel baru terbangun dari tidurnya, Samuel merupakan pria paruh baya berumur 64 tahun, ia berjalan keluar rumah untuk menghirup udara yang segar.

Tiba-tiba terdengar suara ledakan yang mengusik telinga.

"Duaaarrr!"

"Haah, apa itu?" Samuel mengedarkan pandangannya ke arah sekitar, mencari tau dari mana asal suara tersebut.

Tanpa pikir panjang Samuel mengambil pedangnya dan berlari menghampiri sumber suara tersebut, ketika ia sampai di sumber suara ledakan, ia lantas melihat gerobak kuda transportasi yang telah hancur berserakan, tidak jauh dari situ, ia melihat seorang pria yang sedang bertarung melawan kawanan monster serigala dan tengah melindungi sesuatu.

"Hey anak muda biar aku membantumu" Samuel dengan sigap menerjang para kawanan monster serigala itu.

"Pak tua apa yang coba kau lakukan? pergilah ini berbahaya" pria tersebut sedikit gelisah sambil bertarung menahan rasa sakit akibat luka dari pertarungan.

Keterampilan berpedang Samuel yang luar biasa ketika melancarkan serangan sekaligus ke kawanan serigala membuat pria itu terkagum.

"Ternyata pak tua ini boleh juga, aku merasa bersalah karena sudah meragukannya tadi."

Pria itu tersenyum sambil terus melancarkan serangan ke monster serigala. Kombinasi serangan gabungan dari Samuel dan pria itu dapat membunuh beberapa monster serigala, sampai pada akhirnya, pria itu sudah mencapai batasnya dan batuk mengeluarkan darah.

"Kau baik-baik saja anak muda?" Samuel merasa cemas dengan keadaan pria itu sambil merangkul tangannya.

"Ya aku baik-baik saja pak tua, sebaiknya kita selalu bersiaga karena serigala itu masih ada beberapa lagi."

Tidak berselang waktu yang lama, terdengar suara lolongan dari kejauhan mendekat secara cepat ke arah mereka.

"Ini gawat! kalau begini terus bisa jadi kami tidak selamat dari para monster serigala."

Pria tersebut kemudian berinisiatif untuk menahan beberapa kelompok monster serigala yang berusaha mendekat. "Pak tuaa tolong bawa anak yang berada dekat gerobak di sana menjauh dari tempat ini, aku akan berusaha menghentikan gerombolan monster serigala itu."

"Apa kau yakin anak muda tidak butuh bantuanku?" Samuel dengan sigap menggendong bayi laki-laki yang terus-terusan menangis.

"Ya tentu saja pak tua, bahkan aku rela melakukan apa saja demi anak itu" Pria tersebut sedang bersiap menunggu gerombolan monster serigala yang datang dengan menggenggam erat pedangnya.

"Cepat pergi dari sini pak tuaaa!!!"

Mendengar teriakan pria tersebut, Samuel berlari menjauh sambil menggendong anak yang di titipkan, pria itu tersenyum sambil bertarung mati-matian menghadapi para gerombolan monster serigala, agar tidak dapat mengejar Samuel dan anak itu.

"Aku berjanji akan segera kembali setelah membawa anak ini ketempat yang aman."

Samuel terus bergegas menuju desa meninggalkan tempat pertarungan sambil menggendong bayi laki-laki itu. Setelah sampai di desa, Samuel langsung mencari warga terdekat dan menitipkan anak tersebut, menjelaskan situasi yang terjadi agar Samuel bisa kembali ke pria itu.

Para warga desa mengindahkan apa yang di sampaikan samuel, beberapa dari warga desa yang merupakan seorang petualang tingkat "C" Menawarkan diri untuk membantu Samuel dan segera bergegas kembali menuju pria itu di hutan, setelah hampir sampai ke tempat tujuan, Samuel dan para petualang kembali mendengar sebuah ledakan dan segera menuju ketempat itu.

Naasnya tempat pertarungan tersebut berlubang, akibat dari ledakan api yang sedikit bercampur dengan sihir api, menyisahkan banyak mayat dari monster serigala berserakan.

"Haah!! ledakan sihir yang cukup hebat, dapat menewaskan sekelompok kawanan monster serigala sekaligus" Ucap dari salah satu petualang yang ikut bersama Samuel.

"Ciih, mungkinkah pria itu meledakkan diri bersama para kawanan monster serigala?"

Samuel menerka-nerka penuh khawatir dan segera membuat perintah kepada petualang yang ikut bersamanya.

"Para petualang, tolong cek sekitar temukan pria itu" pinta Samuel. "Baik Pak!!" Serentak para petualang tingkat "C" membalas perkataan Samuel.

Di saat semua orang sedang sibuk mencari pria itu, salah satu petualang berambut panjang menemukan pedang dan armor yang berlumuran darah. Petualang itu segera memberitahukan kepada Samuel, memastikan apakah ini pedang dan armor pria yang bertarung dengan monster serigala.

"Tidak salah lagi ini adalah pedang dan armor yang di gunakan pria itu" Samuel membolak balik sekaligus memeriksa kembali pedang dan armor yang di berikan kepadanya. "Dengan ledakan sehebat itu pedangnya nampak masih kokoh, pedang ini pasti terbuat dari besi dan kristal sihir dengan kualitas tinggi."

Samuel takjub melihat pedang itu karena dia seorang pandai besi. Ledakan sebesar itu sampai membuat lubang di tanah, membuat kelompok monster serigala mati seketika, tidak ada jaminan manusia akan selamat, karena tubuh manusia sendiri tidak sekuat tubuh monster.

"Bereskan tempat ini ambil kristal sihir dari para monster itu lalu kita kembali ke desa, pria hebat itu berhak di kebumikan dengan layak, karena dia mencerminkan para Pahlawan di masa lampau berjuang sampai titik darah penghabisan" Tegas apa yang di ucapkan Samuel membangkitkan jiwa patriotisme para petualang yang mendengarnya.

"Baik Pak!!"

Para petualang itu serentak menjawab memberikan ekspresi tegar, karena petualang sendiri bersahabat dengan kematian, mereka memberikan respect setinggi-setinggnya kepeda semua orang yang rela berjuang hingga akhir. Samuel dan para petualang itu kembali ke desa segera melakukan upacara kematian untuk pria itu, armor dari pria itu tak lupa juga di taruh bersebelahan dengan batu nisannya.

Menyisahkan pedang dari pria itu dan di simpan oleh Samuel, siapa tau pedang itu akan berguna kelak di masa yang akan datang, sebagai barang peninggalan buat bayi yang di titipkan. Tak lama setelah upacara kematian pria tersebut, Samuel berunding dengan warga desa dan memutuskan untuk mengadopsi anak itu.

Para warga sepakat dengan apa yang di sampaikan Samuel, karena melihat rekam jejak Samuel sebagai seseorang yang hebat, ramah dan juga sering membantu warga desa, warga desa berinisiatif membantu Samuel merawat anak tersebut. Samuel kembali melakukan aktivitas sehari-hari nya sebagai seorang pandai besi, sekarang ia menjadi bapak dan mengurusi anak yang di temukan di hutan.

Bersambung... . . ... .









JANGAN LUPA SHARE DAN VOTE JIKA SUKA DENGAN CHAPTER INI. ☆★

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang