BAGIAN 12. Hal Tak Terduga

15 7 0
                                    

"Ciih aku lengah."

Aku bersigap kembali dan menggenggam kedua belatiku. Kadal itu menerjang ke arah Cici, aku dengan sigap melempar keris dua menargetkan ekor kadal itu. Keris dua berhasil menancap di ekor kadal itu mengeluarkan efek sihir yang membekukan ekor kadal tersebut, kadal itu terhenti pergerakannya dan terjatuh.

"Hiyaaa!"

Aku menuju kadal itu dengan cepat sambil memprediksi serangan apa lagi yang akan di keluarkan kadal tersebut.

"Kyaaa!"

Teriak Cici, ia dengan reflek menutup matanya saking takutnya dia dengan serangan yang tak terduga oleh monster kadal tersebut.

"Fire Slash!"

Aku mengeluarkan skill dan menyerang secara horizontal kadal yang terhenti pergerakannya itu.

"Zaaaang!"

Kadal itu melenguh dan seketika suara dari kadal itu tidak terdengar lagi.

Cici kemudian membuka matanya.

"Haah.. Kris kau yang mengalahkan kadal itu?" Cici mendekatiku sambil mengeluarkan skill pemulihannya.

"Hehe kadal itu cukup lemah nona Cici jadi jangan khawatir."

"Tapi terima kasih banyak atas bantunya setelah ini kita harus fokus kembali dan membantu rekan-rekan yang lain" Jawab Cici.

Kami membentuk formasi kembali dan membantu satu sama lain. Setelah bertarung beberapa saat, kamipun dapat mengalahkan sekelompok monster kadal yang ada.

"Akhirnya selesai juga, terima kasih semuanya" Roy menghabisi kadal terakhir.

"Aku akan segera mengumpulkan Kristal sihirnya" Aku segera mengambil kristal sihir dari para kadal-kadal itu.

"Mohon bantuannya Kris" Ucap Roy kepadaku.

Cici melakukan sihir pemulihan kepada Edward dan Roy.

"Kita akan masuk sedikit lebih dalam lagi lalu istirahat makan" Roy kembali memberikan arahan. "Baik tuan Roy" Serentak anggota party membalas.

"Nampaknya kau cukup berbakat Kris jadi aku tidak perlu mengkhawatirkanmu, kamu fokus saja berada di dekat Cici" Bred duduk di sampingku.

"Terima kasih tuan Bred, formasi serangan kalian sangat mengesankan sesuai apa yang di harapakan dari para senior" Aku sedikit memuji.

"Kami bisa karena terbiasa Kris, kami juga sudah cukup lama bersama" Bred merasa senang atas pujianku.

Kami berjalan lebih dalam lagi di labirin, sampailah kami di ruangan yang terang akibat Kristal sihir menempel di dinding labirin, tempat ini tidak terdapat hawa keberadaan monster, menurut informasi yang ada di peta tempat ini adalah area aman dari monster.

"Semuanya kita istirahat dulu sejenak disini sambil mengisi tenaga kembali" Roy berhenti dan memberikan perintah.

Anggota party lainnya langsung mempersiapkan segala keperluan untuk memasak. Setelah kami mengisi perut dan tenaga sudah pulih kembali, kami melanjutkan kembali perjalanan.

Setelah berjalan beberapa saat, kami sampai di persimpangan labirin Roy menyadari sesuatu dan segera melihat sesuatu dekat persimpangan itu.

"Edward tolong bantu aku, aku melihat sedikit celah disini mari kita buat sedikit jalan" Roy penasaran dengan celah itu.

"Sesuai perintahmu tuan Roy" Edward mengayunkan pedangnya bersamaan dengan ayunan pedang Roy.

"Siiiingg!"

[Tamat] Pahlawan dari Pandai BesiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang