Aku berencana untuk membuat dinding yang mengelilingi area perkebunan Elais menggunakan batang pohon, agar para Mamotes tidak bisa masuk. Aku membuat beberapa tim, ada yang fokus dalam menebang pohon, dan ada tim untuk mengurusi pohon yang telah di tebang, untuk pembuatan dinding mengelilingi area perkebunan pohon Elais.
Tim sisanya mengikutiku membuat jalur kembali untuk para Mamotes. Ketika pagar dinding sudah menutupi area perkebunan maka jalur para Mamotes itu akan di rubah agar monster besar itu berputar area Kebun Elais, sehingga ketika Mamotes itu ingin berpergian tidak masuk lagi ke Area perkebunan.
“Ini akan memakan waktu beberapa hari kedepan tuan Kris” Ucap salah satu warga desa kepadaku.
“Iya makanya aku akan tetap di sini kalau para Mamotes itu mencoba masuk ke perkebunan aku akan mengalihkan perhatiannya, rekan-rekan yang lain fokus saja membuat dinding di area perkebunan” Jawabku.
“Semoga beberapa hari kedepan para Mamotes itu tidak muncul agar tidak mengganggu apa yang kita kerjakan tuan” Ucap warga desa.
“Semoga saja tuan, mari kita fokus pada tugas kita” Aku lanjut mengerjakan tugasku.
Warga desa ikut membantuku, hari demi hari berganti, warga desa Nutsi masih saling bahu membahu membuat dinding yang mengelilingi area perkebunan guna mencegah serangan dari para Mamotes.
Mamotes memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hutan, makanya ketika para Mamotes itu muncul aku memerintahkan agar tidak menyakiti mereka, dan menyarankan untuk membawa mereka menjauh dari area perkebunan.
Pada saat warga desa sibuk membuat proyek ini sesuatu yang tidak terduga pun terjadi.
"Brrrrrr!"
Tanah tiba-tiba berguncang, membuat warga desa seketika panik, aku yang merasakan guncangan tersebut juga mulai menerka-nerka situasi saat ini.
“Semuanya berhati-hati!!”
Teriakku mulai kebingungan, setelah beberapa saat tanah berhenti bergetar. Apakah guncangan yang barusan terjadi ulah para Mamotes?
"Tim pengintai apakah ada informasi mengenai para Mamotes?” Tanyaku.
“Kami sedang menghubungi tim pengintai tuan Kris mereka segera tiba.” Ucap salah satu warga kepadaku.
Beberapa saat kemudian tim pengintai datang menemuiku. “Mohon izin melapor tuan Kris!” Ucap warga desa dari tim pengintai.
“Apa guncangan tadi akibat dari para Mamotes?” Tanyaku memastikan.
“Kami sudah mengecek area sekitar tapi kami tidak melihat tanda-tanda keberadaan para monster Mamotes tuan Kris” Jawab salah satu tim pengintai.
“Apakah itu hanya gempa bumi saja? daerah sekitar sini apa memang sering terjadi gempa bumi tuan?” Lanjut tanyaku penasaran.
Untuk beberapa tahun belakangan terakhir mereka tidak pernah mengalami peristiwa gempa bumi, tapi menurut informasi yang di dapatkan, pusat gempa sering terjadi di dekat desa seberang, yaitu desa Sindu titik terbesar gempa berasal dari sana, menurut penjelasan salah satu Pria dari tim pengintai.
“Kalau begitu untuk tim pengintai lanjutkan tugas kalian, kalau ada sesuatu segera melapor ke kami” Aku kembali memberikan arahan.
Tim pengintai serentak menjawab patuh perintahku. Warga desa melanjutkan aktivitasnya kembali dalam membuat dinding mengelilingi kebun Elais.
“Progres kita sudah mengalami kemajuan yang cukup signifikan tuan Kris, para Mamotes belakangan ini juga jarang terlihat” Ucap Kepala desa sembari mendekatiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] Pahlawan dari Pandai Besi
AdventureSeorang pemuda yang berambisi menjadi yang terbaik sampai ke tahap tertinggi kelas Petualang. Tetapi malah terbelenggu dalam masalah yang cukup kompleks, membuat ia hampir melupakan ambisinya atau memang ia telah melupakannya. "Aku masih...